SOLOPOS.COM - Deretan lampion yang sudah terpasang di kompleks Pasar Gede, Selasa (10/1/2016). (Mariyana Ricky P.D./JIBI/Solopos)

Tahun Baru Imlek, lampion yang dipasang di sekitar Pasar Gede akan mulai dinyalakan Selasa malam.

Solopos.com, SOLO — Lampion merah yang dipasang di kawasan Pasar Gede hingga koridor Jl. Jendral Sudirman (Jensud) Solo untuk menyemarakkan Tahun Baru Imlek 2568/2017 akan dinyalakan mulai Selasa (17/1/2017) petang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sedangkan lampion shio yang dipasang di tengah Jl. Jensud akan dinyalakan pada Jumat (20/1/2017) pukul 18.00 WIB. Ketua Panitia Bersama Solo Imlek 2568/2017, Sumartono Hadinoto, mengatakan lampion dan shio rencananya dinyalakan setiap hari mulai pukul 18.00 WIB dan dimatikan pukul 00.00 WIB.

Panitia bekerja sama dengan PT PLN untuk mengatur waktu hidup dan mati lampu secara otomatis. “Lampion shio kami nyalakan lebih lambat untuk menghormati acara haul di Pasar Kliwon [Haul Habib Ali]. Selesai haul, lampion shio baru dinyalakan,” ujarnya saat jumpa pers di Gedung Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS), Senin (16/1/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Lampion merah yang digantung serta lampion shio akan dipajang hingga 12 Februari 2017. Namun, jika Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menghendaki lampion-lampion itu tetap terpasang hingga akhir Februari, panitia tidak keberatan.

Terkait adanya lampion yang hilang karena tangan usil masyarakat, Sumartono tetap berpikir positif. Menurutnya, orang yang mengambil mungkin akan memasang lampion tersebut di rumahnya.

“Itu membuktikan Imlek ini adalah milik semuanya,” kata Wakil Ketua PMS yang juga CEO Palang Merah Indonesia (PMI) Solo itu.

Ia mengatakan pemasangan lampion di sepanjang Jl. Jensud tak bisa sesuai rencana. Tiang yang digunakan sebagai pengait kabel untuk menggantung 5.000 lampion dinilai tidak akan kuat menopang beban.

“Kami tetap memasang 5.000 lampion. Yang di Jl. Jensud itu lampion kami pasang di pohon-pohon. Tiap tahun ada inovasi agar masyarakat tidak bosan,” terangnya.

Sementara itu, Jl. Urip Sumoharjo (depan Pasar Gede) dan Jl. Jensud kemungkinan akan ditutup sejak Jumat (27/1/2017) sore. Ini karena akan diadakan puncak perayaan pergantian Tahun Imlek dengan acara pesta kembang api di Balai Kota Solo.

“Kami ingin memperlihatkan kemajemukan dan kebinekaan. Event Tahun Baru Imlek jadi pusat destinasi pariwisata. Inilah branding Kota Solo. Kami tak merasa Imlek milik panitia,” kata dia.

Sekretaris Panitia Bersama Solo Imlek 2017, Darmawan, mengatakan panitia menyiapkan petugas yang memantau barangkali ada lampion yang tertabrak kendaraan atau rusak. Panitia juga bakal memasang enam lampion shio Ayam di trotoar depan gedung baru Bank Indonesia (BI). “Neon box akan kami pasang di depan Benteng Vastenburg,” terangnya.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Sri Baskoro, mengatakan pada Jumat malam Jl. Jensud akan jadi sentral kegiatan. Meski kemungkinan dipenuhi masyarakat yang ingin melihat pesta kembang api dan acara-acara Imlek, Dishub tak akan serta merta menutup jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya