SOLOPOS.COM - Suasana halaman Pasar Gede yang diguyur hujan saat acara pembukaan Karnaval Grebeg Sudiro 2017, Minggu (22/1/2017). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Tahun Baru Imlek, pesta Grebeg Sudiro tetap berlangsung meriah meski diguyur hujan.

Solopos.com, SOLO — Hujan lebat tidak menyurutkan minat ribuan orang untuk hadir di sekitar Pasar Gede, Solo, guna menyaksikan acara pembukaan Karnaval Budaya Grebeg Sudiro 2017, Minggu (22/1/2017) pukul 14.30 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka memadati berbagai lokasi mulai dari koridor Pasar Gede, bundaran Tugu Jam Pasar Gede, Jembatan Pasar Gede, bahkan hingga Jl. Jenderah Sudirman. Cukup banyak juga orang yang berkumpul di lantai II Pasar Gede dan lantai II Pasar Buah.

Ribuan penonton acara pembukaan Grebeg Sudiro menggunakan payung dan jas hujan untuk melindungi diri dari hujan. Namun, tidak sedikit pula penonton yang rela basah-basahan demi menyaksikan acara pembukaan Grebeg Sudiro tersebut.

Karnaval Budaya Grebeg Sudiro 2017 dibuka dengan penampilan grup drumben Gita Pamong Praja Satpol PP Solo. Setelah itu acara diisi sambutan-sambutan di panggung utama Grebeg Sudiro.

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, dalam sambutannya memberikan semangat kepada para peserta Karnaval Budaya Grebeg Sudiro 2017 untuk tidak kalah dengan hujan. Tidak ketinggalan dia juga menyapa warga yang hadir di sekitar Pasar Gede agar bisa tetap tenang selama hujan.

Rudy, sapaan akrab Wali Kota, menyebut hujan merupakan berkah yang patut disyukuri manusia. “Terima kasih kepada para panitia dan donatur yang menyokong penyelenggaraan Grebeg Sudiro. Marilah selanjutnya kita jaga wisata air yang akan kami bangun dan kemas juga bersama-sama masyarakat. Masyarakat harus sadar untuk tidak membuang sampah ke sungai. Kebersihan lingkungan adalah kepentingan bersama,” kata Rudy dalam sambutannya di panggung.

Rudy menyebut penyelenggaraan Grebeg Sudiro menjadi wujud kemajemukan dan kerukunan masyarakat Solo. Setelah memberikan sambutan, Rudy juga berkesempatan memberangkatkan peserta Karnaval Budaya Grebeg Sudiro 2017 dengan mengibarkan bendera start di panggung.

Prosesi pemberangkatan peserta Karnaval juga dilakukan dengan pemotongan pita balon terbang. Karena hujan, balon tidak bisa terbang. Balon malah menjadi bahan rebutan para penonton Grebeg Sudiro 2017.

Ketua Panitia Grebeg Sudiro 2017, Wahyu Sugiarto, menjelaskan Grebeg Sudiro menjadi gambaran pembauran berbagai etnis dan budaya di Kelurahan Sudiroprajan. Model pembauran cukup efektif antara etnis Jawa dan Tionghoa melalui tradisi budaya, kesenian, olahraga, pelayanan kesehatan, dan ekonomi.

Acara itu, lanjut dia, juga menjadi ajang promosi potensi ekonomi serta budaya masyarakat. Sugiarto menegaskan Grebeg Sudiro menjadi gambaran masyarakat yang pluralis dan kerukunan umat beragama serta etnis di Solo.

Sugiarti menyatakan ada 50 peserta yang mengikuti Grebeg Sudiro 2017 yang merupakan perwakilan dari Pokdarwis Sudiroprajan, kelompok barongsai, reog, 12 shio, termasuk pedagang Pasar Gede. Peserta karnaval berjalan sekitar 4 kilometer (km) dengan menempuh rute Pasar Gede-Jl. Jenderal Sudirman-Gladag-Lodji Wetan-Jl. Kapten Mulyadi-Ketandan- Jl. R.E. Martadinata-Jl. Ir. Juanda, dan kembali atau finis di Pasar Gede.

Pantauan Solopos.com, turut diarak dalam Karnaval Budaya Grebeg Sudiro 2017 adalah kue keranjang yang disusun dalam dua replika bangunan, yakni Tugu Jam Pasar Gede dan Pagoda Horyuji Temple di Jepang. Sugiarto menyebut kedua bangunan tersebut dipilih sebagai simbol perpaduan budaya.

Total ada 14 jodang yang diarak dalam karnaval. Jodang-jodang tersebut selain berisi kue kranjang, juga berisi makanan yang diklaim menjadi khas Sudiroprajan, seperti bakpao, gembukan, janggelut, dan onde-onde.

“Kegiatan Grebeg Sudiro sudah menginjak tahun ke-10. Tahun ini kami menyediakan sebanyak 4 kuintal bahan kue keranjang. Dua bangunan replika tugu dari kue keranjang setelah dikirab langsung diperebutkan ribuan orang yang memadati sekitar Pasar Gede,” jelas Sugiarto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya