SOLOPOS.COM - Gunung Merapi (JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi)

Solopos.com, BOYOLALI-Malam tahun baru biasanya pendaki Merapi mengalami lonjakan. Pendakian ke Gunung Merapi untuk sementara waktu hanya diizinkan sampai dengan Pos 2. Larangan bagi para pendaki mencapai puncak gunung tersebut muncul menyusul kondisi gunung itu yang tidak stabil saat ini.

Komandan Tim SAR Boyolali, Kurniawan Fajar Prasetyo, mengemukakan pendaki Gunung Merapi bahkan diminta tidak mendaki hingga Pasar Bubrah mengingat tidak stabilnya gunung tersebut, terlebih dengan kondisi cuaca buruk yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Selain diimbau untuk tidak merapat sampai dengan radius 1 kilometer dari puncak Merapi, pendaki juga diimbau tidak bertahan di atas selama 24 jam. Hal itu mengingat kondisi Merapi saat ini yang tidak stabil,” ujar Yoyok, sapaan akrabnya, saat dihubungi Espos melalui ponselnya, Senin (30/12/2013).

Dengan kondisi itu pula, Yoyok mengimbau agar para pendaki mempersiapkan perbekalan dan peralatan yang cukup, baik untuk pendakian ke Gunung Merapi maupun Gunung Merbabu.

Kejadian yang dialami pendaki asal Kota Gede, Jogja, Muhammad Dirvas, 16, yang terjatuh di Gunung Merapi, Minggu (29/12), lanjutnya, antara lain disebabkan kondisi tidak stabilnya tanah di gunung itu. Dirvas terpeleset di puncak saat perjalanan turun akibat kelelahan. Korban mengalami luka serius, di antaranya kepala bocor, gigi rontok, serta bibir memar.

“Survivor [pendaki] tersebut sempat berpegangan pada batu saat terpeleset, namun karena tanah tidak stabil, batu itu jatuh dan survivor ikut jatuh,” jelas Yoyok menginformasikan kejadian yang dialami pendaki tersebut.

Sementara itu untuk menyusul peningkatan jumlah pendaki pada malam pergantian tahun 2013-2014, Yoyok menyebutkan pihaknya akan menyiagakan setidaknya 20 personel Tim SAR Boyolali untuk melakukan pantauan tertutup di jalur pendakian Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Selain itu ditempatkan pula personel untuk siaga 24 jam di posko utama Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali.

“Patroli menjelang Tahun Baru tersebut akan dilaksanakan hingga 2 Januari 2014,” terang Kasi Kedaruratan BPBD Boyolali itu.

Sementara itu Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali, Purwanto, menambahkan BPBD akan melayangkan surat edaran (SE) Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali perihal kesiapsiagaan terhadap bencana alam selama musim hujan ini.

“Kami instruksikan kepada kasi trantib di kecamatan-kecamatan untuk memberlakukan piket 24 jam guna mengantisipasi dan penanganan kejadian bencana alam. Instruksi bertujuan mempercepat penanganan terhadap bencana yang terjadi di wilayah masing-masing,” kata Purwanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya