SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, SOLO — Tingkat kerawanan di Solo terdeteksi meningkat. Merespons hal itu jajaran Polresta Solo bersama unsur TNI menggelar razia gabungan di dua titik perbatasan, Kamis-Jumat (26-27/12/2013), untuk mempersempit ruang gerak pelaku kejahatan, termasuk teroris.

Razia digelar di Banyuanyar, Banjarsari, dan perbatasan Solo-Sukoharjo, tepatnya di jalan pintu masuk ke Solo di Tanjung Anom. Razia di Tanjung Anom dimulai pukul 23.30 WIB dan berakhir pukul 01.30 WIB. Petugas Satlantas menghentikan laju seluruh kendaraan yang menuju ke Solo. Pengemudi diminta menunjukkan surat kelengkapan kendaraan. Petugas lain menggeledah ruang dalam mobil untuk mencari barang mencurigakan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sepeda motor pun tak luput dari pemeriksaan petugas. Beronjong yang dibawa pengendara diperiksa secara seksama. Selain itu petugas juga meminta pengendara membuka jok motor. Jika tidak menemukan barang-barang mencurigakan pengendara diperbolehkan melanjutkan perjalanan.

Personel TNI bersenjata lengkap mengawasi seluruh kendaraan yang diperiksa maupun yang tengah melaju seusai diperiksa. Pada kesempatan itu personel TNI membawa dua unit panzer yang dilengkapi senjata berat.

Dalam kesempatan itu, petugas menemukan kejanggalan saat memeriksa Mini Cooper berpelat nomor B 816 NG. Saat menggeledah bagasi petugas menemukan dua buah pelat nomor lain. Nomor di pelat itu berbeda dengan yang terpasang di mobil. Petugas lantas meminta pengemudi ke pos polisi untuk dimintak keterangan. Pengemudi sempat menolak, namun akhirnya memenuhi permintaan petugas. Lelaki itu diperiksa lebih dari 30 menit.

Petugas setempat menginformasikan, pengemudi mengaku tak tahu menahu soal pelat nomor B I MA itu. Pengemudi itu lalu menelepon keluarganya. Hingga akhirnya diketahui pelat nomor tersebut dikatakan pengemudi adalah milik saudaranya. Pengemudi dikenai tilang karena masa berlaku surat izim mengemudi (SIM) miliknya telah habis.

Kasubaghumas Polresta Solo, AKP Sis Raniwati, saat ditemui wartawan, Jumat (27/12/2013), mengatakan tingkat kerawanan di Solo meningkat. Kerawanan dipicu adanya keramaian di Solo. Berdasar pemantauan polisi, banyak pendatang yang memasuki Solo menjelang 2014 ini.

Segala jenis kendaraan memadati ruas jalan di Solo, terutama akses jalan menuju tempat pariwisata dan pusat perbelanjaan. Oleh karena itu razia mendesak digelar untuk mempersempit ruang gerak pelaku kejahatan, termasuk teroris.

“Personel TNI kami libatkan untuk mempertegas pengamanan. Jika ada hal-hal yang tidak diinginkan saat razia mereka siap bertindak. Razia dilaksanakan 100 personel dari beberapa fungsi. Hingga saat ini belum ditemukan hal-hal yang mencurigakan,” tutur Sis mewakili Kapolresta Solo, AKBP Iriansyah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya