Solopos.com, SOLO—Kalangan legislator di DPRD Solo mengaku prihatin dengan pelaksanaan perayaan menyambut Tahun Baru yang berlangsung di Solo, Selasa (31/12) malam. Mereka berharap pemerintah kota (pemkot) mengevaluasi kegiatan yang terkesan hura-hura tersebut.
Salah satu wakil rakyat itu, Wakil Ketua DPRD Solo, Supriyanto. Legislator dari Fraksi Partai Demokrat (FPD) itu mengatakan perayaan menyambut Tahun Baru beberapa hari lalu terkesan hanya hura-hura. Dia berpendapat mestinya pergantian tahun 2013 ke 2014 itu dilakukan dengan instropeksi dan refleksi diri. Apalagi, banyak warga yang keluar rumah dengan kendaraan bermotor. Aktivitas masyarakat itu, kata dia, memicu terjadinya kemacetan di mana-mana.
Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian
“Saya mencoba keluar pukul 20.00 WIB saja sudah macet. Apalagi mendekati pukul 00.00 WIB. Ya, kami minta pemkot mengevaluasi kegiatan menyambut Tahun Baru itu. Saya kira tidak perlu ada kegiatan serupa di tahun-tahun mendatang,” harapnya, saat ditemui solopos.com, Kamis (2/1/2014).
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua DPRD Solo, Muh. Rodhi, saat ditemui solopos.com, secara terpisah. Rodhi, sapaan akrabnya, sependapat bahwa perayaan menyambut Tahun Baru itu tidak perlu digelar dengan aneka hiburan yang sifatnya hura-hura. Bahkan, Rodhi prihatin dengan perilaku remaja yang memanfaatkan momentum Tahun Baru untuk pesta minuman keras (miras) dan seks bebas.
“Saya kira kegiatan yang berlebihan itu dikurangi. Bila memungkinkan ditiadakan karena ekses negatifnya lebih banyak. Apalagi sampai ada kondom segala,” tegasnya.