SOLOPOS.COM - Petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) membersihkan sampah di kawasan Jalan Jenderal Sudirman, Solo, Rabu (1/1) dini hari. Sampah tersebut merupakan sisa perayaan pergantian tahun yang ditinggalkan oleh warga. (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO—Petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Solo kewalahan menghadapi timbunan sampah pascaperayaan Tahun Baru. Meski telah bekerja lembur, tumpukan sampah masih berserakan di sejumlah titik jalan protokol.

Kabid Kebersihan DKP, Gatot Sutanto, saat dihubungi Solopos.com, Rabu (1/1/2013), mengaku agak kesulitan membereskan problem sampah efek Tahun Baru kali ini.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Dari pengamatannya, persebaran titik sampah pada perayaan tahun ini bertambah dibanding tahun sebelumnya. Pihaknya mencatat ruas jalan seperti Jl. Slamet Riyadi, Jl. Jenderal Sudirman, Jl. Adisucipto (kawasan Manahan) dan Jl. Urip Sumoharjo terdapat penumpukan sampah.

Demikian halnya dengan kawasan Alun-alun Utara dan Selatan Keraton Solo. “Padahal di perayaan sebelumnya, konsentrasi sampah hanya di lokasi pelaksanaan CFN (car free night) seperti Jl. Slamet Riyadi,” ucapnya.

Pihaknya mengaku menerjunkan belasan armada pengangkut sampah berikut 72 personel ekstra untuk membersihkan langsung sampah pascaperayaan Tahun Baru.

Menurut Gatot, petugas yang bekerja hingga pukul 05.00 WIB itu semuanya berstatus lembur. Pada pagi harinya, puluhan petugas tersebut bertugas lagi seperti sediakala. “Petugas mencicil mengambil sampah. Sehingga saat usai acara, beban kerjanya berkurang,” ujarnya.

Meski sudah memberlakukan sistem lembur, kondisi jalan di Solo belum sepenuhnya bersih. Pantauan Solopos.com sekitar pukul 11.00 WIB, Rabu, sampah masih terlihat berserakan di jalur lambat Jl. Adisucipto.

Rata-rata sampah berbentuk bungkus makanan, kaleng minuman, bungkus rokok hingga bekas petasan. Hal itu berkebalikan dengan kondisi Jl. Slamet Riyadi yang relatif bersih.

“Pembersihannya memang bertahap karena tenaganya pas-pasan. Tadi saja pukul 09.00 WIB petugas minta istirahat sebentar karena kecapaian,” tuturnya.
Sementara itu, Kabid Persampahan DKP, Sudiyatno, mencatat penambahan volume sampah hingga 10% dari hari biasa pascaperayaan Tahun Baru. Sebagai informasi, volume sampah harian di Kota Bengawan sekitar 250 sampai 300 ton.

Dia menilai peningkatan tersebut masih rasional dan dapat ditangani. “Cuaca yang normal ikut mendukung proses pembersihan. Target kami pagi hari jalanan sudah bersih dari sampah,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya