SOLOPOS.COM - Kondisi bangunan bekas Rama Theatre, Jebres (Solopos/Afifa Enggar Wulandari)

Solopos.com, SOLO — Anda hobi menonton film di bioskop? Tahukah Anda apa bioskop pertama di Kota Solo, Jawa Tengah?

Kota Solo disebut jantung Pulau Jawa kala itu karena menjadi pusat pemberhentian penumpang kereta api yang hendak ke Batavia (Jakarta), Yogyakarta, Surabaya, dan Semarang. Banyak dari mereka yang menikmati keindahan kota, termasuk menonton bioskop.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bioskop di Kota Bengawan merebak tahun 1950-1979. Sejumlah bioskop yang terdata pernah ada di Kota Solo selama momen tersebut Bioskop Star di Widuran, Dhady Theatre dan Ura Patria (UP) Theatre di Pasar Pon, dan Galaxy Theatre di Jl. Perintis Kemerdekaan Purwosari.

Kemudian, Solo Theatre di Sriwedari, Nusukan Theatre di Nusukan, dan Regent Theatre di Jl. Veteran. Lalu, Golden Theatre di Wingko, Bioskop Trisakti, dan President Theatre. Selanjutnya, Rama Theatre di Panggung Jebres dan Bioskop Kartika di Beteng.

Ekspedisi Mudik 2024

Solopos.com melansir data tersebut dari skripsi Sejarah Perkembangan Bioskop di Surakarta tahun 1950-1979 bikinan Ulwa Humairok Gandes Luwes. Skripsi tulisan mahasiswa Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo itu dibuat tahun 2010.

Baca Juga : Film Desa Penari Ditonton 3,7 Juta Orang, Bisnis Bioskop Sudah Pulih?

Lalu, manakan bioskop pertama di Solo? Perburuan informasi tentang bioskop pertama di Solo membawa Solopos.com mampir ke laman kampungnesia.org. Tulisan berjudul Bioskop Kota Solo Sedari Doeloe Djadi Perhatian Insani menjadi rujukan.

Pada keterangan tertulis karya tersebut bikinan Ari Headbang yang mengolah dari berbagai sumber dan dokumen pribadi. Tulisan tersebut rupanya menjadi bahan diskusi Soeracarta Heritage Society, Cerita Soeracarta #5 Bincang Sejarah di Rumah Banjarsari.

Bioskop Pertama

Nah, tulisan itu diunggah di laman kampungnesia.org pada 8 Januari 2018 oleh Akhmad Ramdhon. Pada awal tulisannya mengulas sejarah bioskop pertama di dunia.

“Sejarah mencatat Lumiere bersaudara pada 28 Desember 1895 memutar film kali pertama di depan publik di Cafe De Paris Prancis. Peristiwa penting ini tercatat sejarah sebagai pemutaran film pertama di dunia,” tulisnya seperti dilansir Solopos.com, Jumat (17/6/2022).

Baca Juga : Pelaku Bisnis Bioskop Optimistis Bangkit Pada 2022, Ini Alasannya

Kemudian, Ari mengutip tulisan Misbach Yusa Biran dalam buku Sejarah Film 1900-1950 menyebutkan bahwa THE ROIJAL BIOSCOPE tercatat sebagai bioskop pertama di Indonesia yang memutar film untuk umum. Bioskop di Indonesia kali pertama pada tahun 1900.

“Kurang dari 1 dekade jenis pertunjukan baru ini merebak di kota besar, seperti Bandung, Semarang, Magelang, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Solo, dan lain-lain. Saat itu masyarakat menyebut jenis hiburan ini gambar hidup,” lanjutnya.

Letak geografis Kota Solo, citra Solo sebagai kota plesiran dan pelancongan, serta kultur masyarakat yang sangat potensial mendukung kemajuan industri pertunjukan. Puluhan nama bioskop tercatat pernah menghiasi dan menghibur masyarakat Kota Solo, seperti Schouwburg Bioscoop, Alhambra Bioscoop, Sriwedari Bioscoop, Het Centrum Bioscoop, Rex Bioscoop, Star Bioscoop, Grand Bioscoop, De Capitol Bioscoop, dan lain-lain.

Bioskop Baru

“Pada saat itu bioskop awal di Kota Solo cukup dinamis dan hidup. Bioskop di Kota Solo menempati gedung megah dan nyaman,” ujarnya.

Baca Juga : 3 Bioskop Pernah Berjaya di Pedan Klaten pada 1980-1990

Pada era 1943 atau saat Indonesia dikuasai Jepang, nama bioskop di Kota Solo harus diganti dengan Bahasa Indonesia. Bioskop di Jawa telah diambil alih dan dikuasai Jepang.

Sebagai contoh, Schouwburg Bioscoop menjadi Bioskop Indra dan kemudian menjadi Fadjar Theatre. Lantas, Alhambra Bioscoop Lodjie Wetan berubah menjadi Dewi Theatre. Rex Bioscoop Waroeng Pelem menjadi Restu Theatre. Demikian pula Star Bioscoop Widuran menjadi Widuri Theatre.

“Setelah kekalahan Jepang pada Perang Dunia ke ll kehidupan bioskop di kota Solo kembali menggeliat dan muncul bioskop baru,” ungkapnya.

Bioskop baru tersebut UP Theatre atau Ura Patria dari bahasa latin yang berarti Untuk Pahlawan, Srikaton Theatre menjadi Trisakti Theatre, Dhady Theatr. “Bioskop baru tersebut menjadi bioskop yang legendaris dan ikonik di kota Solo. Bioskop lain Star Theatre, Dewi Theatre [ex Alhambra], Rex Theatre, Sriwedari Theatre, UP Theatre & Sriwedari Theatre punya persekutuan yang kuat.”

Baca Juga : Putar Film Sejak 1977, Begini Nasib Gedung Bioskop Rama Theatre Solo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya