Pernah mengemuka anggapan candi-candi yang dibuat dari batu andesit adalah candi-candi khas Jawa Tengah. Sedangkan candi-candi yang dibuat dari bata atau batu bata adalah candi-candi khas Jawa Timur.
Kekayaan sejarah, seni, dan budaya berbasis jalur rempah Nusantara bisa menjadi alternatif baru pemberdayaan wisata Nusantara di tengah transformasi gaya berwisata saat ini yang menggejala secara global.
Soloraya atau Karesidenan Surakarta tercatat memiliki puluhan pabrik gula yang mengecap manisnya komoditas itu pada masa kolonial, dimana kini, kabar pabrik-pabrik itu mayoritas nelangsa karena berhenti beroperasi, mangkrak, dijual hingga disulap menjadi destinasi wisata bangunan cagar budaya (BCB).
Orang Belanda yang dimakamkan di makam kuno peninggalan Belanda, yakni Makam Kerkop Dezentje di Ampel Boyolali, Johannes Augustinus Dezentje, merupakan eks pemilik Loji Gandrung Solo.
Lokasi makam Raden Ngabehi (R. Ng.) Yosodipuro yang kini menjadi objek wisata ziarah, berada sekitar 12 km ke arah timur dari Kota Boyolali, atau 200 m ke arah utara dari Pemandian Tirto Marto Pengging.
Saluran air buatan Belanda di kawasan Stasiun Bogor, Jawa Barat bisa dijadikan sebagai destinasi wisata sejarah baru, seperti Beijing Lu Station ala Indonesia.
BPCB Jatim tidak menemukan bagian bawah pohon dan ijuk penutup sumber mata air Sendang Kuncen Madiun di Sendang Kuncen, Kecamatan Taman, Kota Madiun dalam ekskavasi tahap kedua.
Ekskavasi tahap kedua BPCB Jatim sudah selesai tetapi sumber air Sendang Kuncen di Kota Madiun yang diceritakan juru kunci sendang itu tertutup pohon besar dan ijuk tidak ketemu.
Kabupaten Pemalang, Jawa tengah juga memiliki situs sejarah berupa pabrik gula yang sudah berdiri sejak masa pemerintahan kolonial Belanda dan masih beroperasi sampai sekarang.
Cagar budaya situs Ngloram di Desa Ngloram, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora diyakini merupakan peninggalan era Kerajaan Lwauram (ejaan sekarang: Ngloram).
Rembang dikenal sebagai kota peninggalan salah satu tokoh pahlawan emansipasi wanita, yaitu R.A. Kartini, selain itu juga ada peninggalan Sunan Bonang.
Gagasan ini dimuat Harian Solopos edisi Sabtu, 6 Februari 2021. Esai ini karya B.R.M. Bambang Irawan, dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret dan Ketua Dewan Kesenian Kota Solo periode 2017-2020.