Praktik baik implementasi Tujuan Pembangunan Desa Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) Desa membutuhkan inisiatif, inovasi, kreativitas, dan kepeloporam dengan model berpikir yang tidak biasa atau out of the box.
Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi meluncurkan Galeri Ekonomi dan Investasi Desa (GEID) sebagai wahana pengembangan ekosistem ekonomi dan investasi desa berbasis digital.
Masalah fundamental kemiskinan di perdesaan adalah tingkat upah riil pertanian yang rendah, ketiadaan lahan bagi petani, dan ketergantungan petani pada upah sebagai buruh.
Pencapaian Tujuan Pembangunan Desa Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) Desa menjadi bagian penting dari strategi mengatasi masalah kemiskinan ekstrem di Indonesia.
Potensi peningkatan ekonomi berbasis lokal desa cukup prospektif untuk perluasan lapangan kerja, peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, dan mencegah urbanisasi.
Potensi peningkatan ekonomi berbasis lokal desa cukup prospektif untuk perluasan lapangan kerja, peningkatan kesejahteraan masyarakat desa, serta mencegah urbanisasi.
Salah satu tugas berat pendamping desa adalah mendorong desa dampingan mewujudkan target-target Tujuan Pembangunan Desa Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) Desa.
Penerapan teknologi tepat guna akan mendorong desa mencapai kategori desa mandiri. Pemanfaatan teknologi dalam berbagai sektor kehidupan itu tidak boleh mematikan budaya dan tradisi.
Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah menjadi desa terbaik di Indonesia dalam implementasi keterbukaan informasi publik desa.
Semua desa di Kabupaten Wonogiri telah selesai mendata SDGs Desa. Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi memberi apresiasi khusus.
Gagasan ini dimuat Harian Solopos edisi Sabtu, 6 Maret 2021. Esai ini karya Mulyanto, dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret dan Ketua Bidang Kajian dan Publikasi ISEI Solo.