Ginting menegaskan pemerintah tidak melarang mudik saat momen nataru, namun masyarakat tetap diminta waspada terhadap potensi penularan Covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan.
Masyarakat Jawa zaman dulu terbiasa mencuci tangan, kaki, dan muka sebelum masuk rumah setelah beraktivitas di luar rumah, terlebih sesudah takziyah atau dari permakaman.
Disarpus Sragen merancang Sistem Informasi Manajemen Penyelamatan Arsip Covid-19 (Simpatic) untuk menyelamatkan arsip terkait penanganan pandemi Covid-19 di Sragen.
Walau pandemi Covid-19 lebih terkendali, warga Ngawen, Klaten, tetap dilarang menggelar hajatan pernikahan dengan konsep prasmanan atau pun piring terbang.
Dua siswa kelas V SDN II Butuhan, Kecamatan Delanggu, mampu membikin automatic ozone machine yang diklaim dapat membunuh virus dan bakteri dalam suatu ruangan, termasuk Covid-19.
Guna menjangkau masyarakat yang belum divaksin, Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar segera menggelar vaksinasi Covid-19 jemput bola ke tiap RT di dusun-dusun.
Pemkab Boyolali mempercepat vaksinasi dengan sasaran kelompok rentan khususnya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Vaksinasi kepada ODGJ digelar dengan mendatangi dari rumah ke rumah.
Kinerja Budi dalam penanganan Covid-19 yang dinilai baik serta kepeduliannya pada abdi dalem dan warga sekitar Keraton jadi latar belakang pemberian gelar.
Karena sulit mencari orang yang mau divaksin, petugas door to door menjangkau orang-orang yang tidak bisa mendatangi tempat vaksinasi seperti ODGJ, lansia, penyandang disabilitas, dan lain-lain”
Dalam sehari, kegiatan vaksinasi pernah menyasar kepada 5.300 orang di Kebonarum. Selain itu, ada kegiatan pendekatan vaksinasi yang digelar di desa-desa.