Sulastri dan pasangan kumpul kebonya kembali ke Jakarta. Penghasilan pemulung tak memuaskan. Subandi mencari akal. Digadaikannya Sulastri pada bandot tua kaya.
Sekar menangis antara sedih dan bahagia. Sedih tersebab ditinggal minggat bojo dan dipleroki mertua. Bahagia karena memiliki anak seperti Panji yang bisa menjadi pelipur lara. Sekar berjanji akan membesarkan Panji meskipun tanpa keberadaan suami di sisi.