Kampung Jamu Nguter menjadi pusat jamu di Kabupaten Sukoharjo. Di kawasan tersebut terdapat kafe jamu kekinian yang jadi lokasi asik untuk menikmati minuman herbal menyehatkan.
Di Sukoharjo, Jamu tak hanya identik dengan Kecamatan Nguter. Ada juga wilayah lain yang dikenal sebagai asal dari penjual jamu gendong di kota-kota besar. Wilayah itu adalah Dukuh Klile, Desa Karangasem, Kecamatan Bulu.
Minuman tradisional jamu ternyata masih digemari masyarakat. Walaupun banyak jenis jamu, jamu yang berkhasiat untuk menambah imunitas tubuh masih menjadi favorit.
Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) jamu di Kabupaten Sukoharjo punya banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus diselesaikan agar terus eksis dan berkembang.
Sektor industri jamu dan obat tradisional di Sukoharjo justru tumbuh seiring perubahan perilaku masyarakat dalam meningkatkan daya tahan tubuhnya agar terhindar dari paparan Covid-19.
Meski dikenal sebagai budaya leluhur, jamu kini tetap eksis di kalangan masyarakat. Bahkan perusahaan jamu, seperti Jamu Iboe pun telah menerapkan modernisasi dalam penjualannya.
Rest area Kodim 0726/Sukoharjo di Jl. Diponegoro No.69, Dusun I, Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo, menawarkan jamu yang berkhasiat mengurangi capek atau masuk angin kepada pemudik Lebaran.
Kodim 0726/Sukoharjo tawarkan rest area bagi pemudik dengan beragam fasilitas di Jl. Diponegoro No.69, Dusun I, Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo, tepatnya di seberang SMPN 3 Kartasura.
Pendeklarasian Sukoharjo sebagai Kabupaten Jamu dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani di Alun-alun Sukoharjo, Rabu (1/4/2015).
Produsen jamu PT Jamu Iboe Jaya melakukan berbagai terobosan agar jamu disukai generasi muda yakni dengan menyediakan minuman jamu kesehatan take away.
Sebagian pengrajin jamu asal Nguter Sukoharjo memilih tidak pulang ke kampung halaman saat Lebaran 2021. Mereka kulakan bahan baku jamu dalam jumlah besar untuk menambah stok jamu sebelum bulan puasa.