Mayoritas perilaku keagamaan IKU menunjukkan gejala sangat taat dan disiplin, sedangkan mayoritas IKA dikatakan kurang taat dan cenderung bebas. Secara sekilas pendapat ini benar.
Antonio Gramsci, filsuf Italia, dalam buku The Prison Notebook, mengatakan semua manusia adalah intelektual, tetapi tidak semua orang dalam masyarakat memiliki fungsi intelektual.
Demi mesra dengan kekuasaan, sering lahir persekongkolan intelektual yang melegitimasi penguasa melalui perannya sebagai “pendapat ahli”. Jati diri sebagai intelektual kadang menjadi terlupakan atas tugas utamanya sebagai penjaga moral dan pemegang kebenaran. Kaum intelektual lupa agenda menjaga dan mencerdaskan publik supaya pusaran demokrasi sesuai amanah konstitusi.