Petani Klaten menggunakan berbagai cara untuk membasmi tikus yang merajalela menyerang tanaman padi di sawah mereka terutama gropyokan hingga menggunakan bom asap.
Serangan hama tikus yang kian ganas belakangan ini membuat para petani di sejumlah wilayah Kabupaten Klaten pusing lantaran terancam gagal panen dan rugi jutaan rupiah.
Para petani di Desa/Kecamatan Juwiring, Klaten, berhasil menangkap sekitar 1.500 ekor tikus dalam lima kali gropyokan yang dilakukan dua bulan terakhir.
Petani Desa Tangkil, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen dibantu warga, aparat polsek, koramil dan perangkat desa turun ke sawah untuk gropyokan tikus massal. Hasilnya, sekitar 1.500 ekor tikus berhasil dibasmi.
Warga Gedongan, Baki, Sukoharjo sengkuyung lakukan gropyokan tikus di lahan persawahan warga setempat pada Senin (28/11/2022) pagi. Mereka berhasil menangkap lebih dari 200 ekor tikus.
Pemerintah Desa Kedungupit, Sragen Kota, Sragen, mengalokasikan 20% dana desa untuk ketahanan pangan. Di antaranya untuk pengendalian tikus dan pembangunan jalan usaha tani.
Membasmi tikus dengan cara tradisional seperti gropyokan dan memasang racun tikus lebih disarankan ketimbang menggunakan jebakan tikus yang bisa membahayakan nyawa petani.