Kericuhan massa antara pendukung pasangan calon (paslon) peserta Pemilu 2024 yang tidak puas meluapkan amarahnya di depan KPU Kota Salatiga, Selasa (26/9/2023) pagi.
Konser band musik Slank yang digelar untuk merayakan HUT Kota Semarang di Stadion Diponegoro, diwarnai kericuhan hingga polisi mengeluarkan gas air mata.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol. Iqbal Alqudusy, menyatakan pengamanan demo UU Cipta Kerja di depan Kantor Gubernur Jateng yang berakhir ricuh sudah sesuai prosedur.
Polrestabes Semarang membenarkan telah melepas gas air mata saat meredam kerusuhan suporter yang ingin menerobos masuk Stadion Jatidiri untuk menyaksikan laga PSIS kontra Persis Solo.
Slank ingin menebar semangat positif, mengambil momentum tersebut untuk menunjukkan bahwa antarpendukung klub sepakbola memiliki sifat sportif dan cinta damai.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menyebut, bahwa TGIPF tengah memeriksakan gas air mata yang menjadi salah satu barang bukti tragedi Kanjuruhan.
Teddy Minahasa, mantan ajudan Wakil Presiden ke-12 Jusuf Kalla, ditunjuk sebagai Kapolda Jawa Timur menggantikan Irjen Pol. Nico Afinta yang kini menjadi Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial dan Budaya.
Pernyataan yang disampaikan Kadiv Humas Polri seakan-akan memberi pembenaran atas penggunaan gas air mata ketika mengamankan laga sepak bola di Stadion Kanjuruhan.
Saat terjadi kekacauan pada 1 Oktober 2022, seluruh pintu di tribune dalam kondisi terbuka namun sangat sempit sehingga membuat ribuan orang yang panik akibat gas air mata berebutan.
Tujuh fakta baru dalam tragedi Kanjuruhan terungkap. Fakta itu antara lain pengakuan pihak kepolisian atas penggunaan gas air mata yang kedaluwarsa hingga pencopotan Kapolda Jawa Timur Irjen Pol. Nico Afinta.
Polri bakal menggandeng pihak terkait, termasuk Kementerian Pemuda dan Olahraga dan PSSI, untuk membahas revisi regulasi pengamanan pertandingan sepak bola.
Berdasarkan pencatatan yang dilakukan ulang oleh Tim DVI Polri diperoleh validasi data jumlah korban luka-luka dalam tragedi tersebut sebanyak 574 orang.
Gas air mata hingga mengakibatkan penghirupnya mengalami asfiksia diduga menjadi penyebab utama jatuhnya ratusan korban jiwa pada tragedi di Stadion Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022) malam.
Dewasa ini gas air mata dipakai aparat untuk membubarkan massa yang berpotensi menimbulkan keributan seperti saat terjadi demonstrasi. Jauh sebelum itu, gas air mata pernah dipakai sebagai salah satu kelengkapan persenjataan dalam Perang Dunia I.
Tragedi penembakan gas air mata yang menyebabkan jatuhnya ratusan korban jiwa di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022), pernah terjadi di Lima, Peru yang mengakibatkan 328 orang tewas.