Itu artinya sejauh ini penggunaan batu bara dan gas bumi masih jadi pilihan dominan. Pembakaran batu bara menghasilkan karbon dioksida, penyebab utama pemanasan global.
PT Astra International Tbk (ASII) tidak akan berinvestasi di aset tambang batu bara baru dan meningkatkan business resilience dengan meningkatkan pendapatan non-batu bara hingga 88%.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengatakan bahwa permintaan kendaraan besar untuk pertambangan, khususnya pengangkutan batu bara naik untuk truk.
Polda Sumatera Barat telah memeriksa 11 saksi terkait kasus ledakan lubang tambang batu bara milik PT Nusa Alam Lestari di Kota Sawahlunto, Sumatra Barat.
Pemerintah berencana menutup pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara sebagaimana disampaikan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyusun pembentukan badan penghimpun logam tanah jarang atau rare earth di tengah rencana pemerintah untuk mulai menghentikan ekspor timah pada akhir tahun ini.
Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) kali pertama dibangun di Indonesia pada 1897 saat masih bernama Hindia Belanda. Perjalanan PLTU pun mengalami pasang surut. Bahkan, ada PLTU yang kini hanya tinggal nama.
IMF memprediksi akan memberikan keuntungan hingga US$77,89 triliun atau sekitar Rp1.123 kuadriliun (asumsi kurs Rp14.400) jika menghentikan penggunaan batu bara secara global.
Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan Jerman mengungkapkan keinginannya untuk menjalin kerja sama suplai batu bara dari Indonesia.
Kaum muda di berbagai penjuru kota di Indonesia mendesak manajemen BNI segera menghentikan pendanaan untuk proyek dan bisnis batu bara, salah satu penyebab utama krisis iklim.
Kaum muda yang berbasis di berbagai perguruan tinggi di Indonesia mendesak sektor industri keuangan atau perbankan bertindak aktif mendukung mitigasi krisis iklim.
Laporan terbaru Institute for Energy Economics and Financial Analysis (IEEFA) menjelaskan raksasa keuangan Jepang dan China bertanggung jawab atas ekspansi tenaga batu bara Indonesia yang berlebihan selama 15 tahun terakhir.
Pemerintah terpaksa menyetop ekspor batu bara mulai awal tahun ini karena minimnya ketersediaan komoditas tersebut untuk pembangkit listrik dalam negeri.
Untuk mengendalikan harga batu bara, pemerintah China mengambil beberapa kebijakan strategis mulai mendorong peningkatan produksi dalam negeri hingga membatasi harga komoditas.
Komitmen menyusul pengumuman dari China, Jepang, dan Korsel untuk mengakhiri pendanaan batu bara di luar negeri yang artinya pendanaan publik internasional terhadap batu bara berakhir.
Tingginya permintaan energi seiring dengan pemulihan ekonomi tapi tak dibarengi dengan ketersediaan pasokan memadai, membuat harga gas alam dan batu bara melonjak.
Ekonomi batu bara menjadi semakin tidak kompetitif dibandingkan dengan energi terbarukan, sementara risiko aset telantar berkecenderungan makin meningkat.
Dimasukkannya batu bara ke dalam RUU EBT dengan membuatnya seolah-olah merupakan sumber energi baru sangat ironis karena batu bara berdampak merusak lingkungan.
Gagasan ini dimuat Harian Solopos edisi Selasa, 20 Oktober 2020. Esai ini karya Yoga Ernanto Prabowo, praktisi bisnis energi Grup Astra dan associate business development Center for Research Training and Consultancy Universitas Trisakti Jakarta.