Puskesmas Masaran 2 Sragen tergenang air luapan Sungai Grompol selama 2,5 jam saat hujan deras yang mengguyur wilayah Masaran, Sragen, Sabtu (9/3/2024) malam.
Pemerintah Desa Bumiaji dan Wonotolo di Kecamatan Gondang, Sragen, sepakat membongkar jembatan tua yang dianggap menjadi sumber terjadinya banjir di wilayah mereka. Jembatan itu lagi lagi difungsikan setelah ada jembatan baru.
Hujan deras mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah Kabupaten Sragen, Selasa (5/3/2024) malam, termasuk di Perumahan Margoasri, Desa Puro, Kecamatan Karangmalang.
Jalan Solo-Purwodadi, tepatnya di wilayah Gemolong, Sragen, banjir dengan ketinggian air di atas mata kaki orang dewasa saat hujan deras pada Selasa (5/3/2024) sore.
Penemuan perempuan yang hanyut di sungai Kedungbulus di Masaran Sragen hingga bursa Pilkada Solo 2024 mewarnai daftar 10 berita terpopuler Solopos.com pagi ini. Simak selengkapnya.
Banjir di Masaran, Sragen memakan korban sapi bunting milik warga Desa Wonotolo, Gondang, Sragen. Sapi jenis metal itu ditemukan mati setelah hanyut terbawa arus sungai yang meluap.
Sosok caleg PSI yang diyakini lolos ke kursi DPRD Solo hingga ulasan tentang banjir di Sragen masuk daftar 10 berita terpopuler Solopos.com Senin pagi ini.
Banjir di wilayah Desa Krebet, Kecamatan Masaran, Sragen, kemarin, mengakibatkan pengendara motor berboncengan terbawa arus air saat menerjang luapan air yang cukup deras.
Sungai Garuda yang melintas di Kota Sragen dan Sungai Mungkung yang mengalir di wilayah Sidoharjo, Kabupaten Sragen, meluap dan mengakibatkan seratusan rumah terdampak banjir, Minggu (25/2/2024) sore hingga malam hari.
Beberapa wilayah di Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, mengalami bencana hidrometeorologi setelah diguyur hujan deras dengan durasi cukup lama pada Selasa (30/1/2024).
Puluhan personel BPBD Sragen bersama relawan, perangkat kecamatan, perangkat desa, TNI, Polri, dan warga bergotong-royong membersihkan sampah yang menumpuk di Sungai Mungkung tersebut.
Nasib seorang kakek-kakek 68 tahun asal Sragen sangat beruntung. Pria tua bernama Parmo Parimin itu berhasil selamat setelah terperosok jembatan ambrol dan terhanyut sejauh 1 km.
Banjir yang melanda dua desa di Sidoharjo dan Sragen Kota disebabkan adanya hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur Sragen dalam durasi lama pada Senin (1/1/2024) malam.
Luas tanaman padi yang terendam pada banjir kali ini dinilai lebih sedikit dibandingkan Februari lalu yang mencapai lebih dari 1.000 hektare. Sementara KTNA Sragen meminta pemerintah memberikan bantuan bibit untuk mengurangi beban petani.
Para petani di Sragen yang sawah nya kebanjiran mengeluhkan hasil panen yang sulit dijual. Mereka mengaku merugi hingga Rp5 juta/patok atau Rp15 juta/hektare akibat banjir.
sejumlah korban banjir, terutama kalangan lansia, mulai mengeluhkan gatal-gatal, flu, batuk, dan masuk angin. Pemkab sudah menyiapkan posko kesehatan di sejumlah lokasi banjir.
Sekitar 20-an ibu-ibu di Desa Kecik, Kecamatan Tanon, Sragen, berjibaku di dapur umum di Balai Desa Kecik. Mereka menyiapkan ribuan nasi bungkus tiap hari untuk tetangga mereka yang jadi korban banjir.
Sejumlah kecamatan di Sragen terendam banjir akibat luapan Bengawan Solo. Di tengah di situasi hujan yang masih mengguyur, banjir Diprediksi berlangsung lama sehingga pemerintah desa dan kecamatan berkoordinasi membuat dapur umum.
Seorang warga Desa Tengkil, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen tersengat listrik bertepatan saat banjir menerjang desa nya akibat luapan Bengawan Solo. Beruntung korban selamat.
Penghuni rumah yang ambrol lantaran fondasi tergerus arus Sungai Bengawan Solo di Dukuh Nglombo RT 005 dan Dukuh Metep RT 011 Desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, masih waswas.
Bangunan dapur berukuran 6 meter x 10 meter milik warga di bantaran Sungai Bengawan Solo, tepatnya di Dukuh Nglombo RT 005, Desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen, ambrol lantaran fondasinya terkikis arus air Sungai Bengawan Solo
Air masuk ke dalam rumah milik 65 keluarga di tiga desa di wilayah Kecamatan Plupuh, Sragen, sedangkan dua rumah milik warga di Desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo, ambrol tergerus arus air Bengawan Solo.
Sebanyak 23 rumah warga Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen sejak Jumat (17/2/2023) pagi terendam banjir. BPBD Sragen bersama instansi lain menyalurkan bantuan sembako kepada warg terdampak.
Banjir menenggelamkan puluhan hektare tanaman padi dan jalanan di dua rukun tetangga (RT)di Dukuh Newung, Desa Sribit, Kecamatan Sidoharjo, juga tergenang air setinggi 70 cm.
Jalan Masaran-Plupuh terkendala karena terendam banjir luapan Bengawan Solo dengan ketinggian air mencapai setengah meter. Polisi memberlakukan buka tutup arus lalu lintas.
DPU akan menormalisasi drainase di kawasan Pasar Sukowati Sragen dengan anggaran Rp980 Juta setelah pasar yang baru selesai dibangun itu kebanjiran pada Rabu (15/2/2023).
Banjir dan tanah longsor mendominasi kejadian kebencanaan di Kabupaten Sragen sepanjang 2022. BPBD Sragen menyebut penyebab utama bencana tersebut adalah karena faktor alam.
Jembatan penghubung dua desa di Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen putus total setelah tak kuat menahan terjangan luapan air Sungai Grompol. Tak Jauh dari sana Puskesmas Masaran 2 pun tergenang banjir.
Luapan air dari Sungai Grompol menggenangi Puskesmas Masaran 2, Sragen, pada Jumat (23/12/2022) malam. Akibatnya, lima orang pasien harus dievakuasi dari puskesmas tersebut.
Berikut data wilayah di Kabupaten Sragen yang mengalami banjir dan tanah longsor karena dampak hujan deras disertai angin kencang pada Selasa (13/12/2022).
Air Bengawan Solo meluap membanjiri dan 242 hektare tanaman padi di tiga kecamatan di Sragen. Banjir hanya berlangsung kurang dari 24 jam sehingga tanaman padi masih bisa diselamatkan.
BPBD Sragen meminta para camat yang wilayahnya dilintasi Bengawan Solo untuk waspada akan potensi terjadinya banjir akibat luapan sungai terpanjang di Jawa itu.
Dia menyebut genangan air banjir luapan sungai itu terjadi di Desa Krebet, Masaran, yang berdamapk pada 41 rumah yang dihuni 162 warga terendam banjir.
Kabar seratusan rumah di Sragen, Jateng tergenang air setelah hujan intensitas tinggi, Selasa (18/1/2022) sore dan kecelakaan maut Karanganyar menjadi berita terpopuler di Solopos.com, Kamis (20/1/2022).
Banjir yang menerjang Sragen pada Selasa (18/1/2022) berdampak pada kegiatan belajar mengajar di SDN 4 Ngrampal. Sebagian siswa SD tersebut harus belajar dari rumah karena sekolah kebanjiran.
Lebih dari seratus rumah warga Sragen di sejumlah desa diterjang banjir setelah hujan deras disertai angin kencang menerjang Bumi Sukowati pada Selasa (18/1/2022) sore.
Hujan deras yang terjadi pada Selasa (18/1/2022) siang hingga sore di Sragen menyebabkan banjir di sejumlah lokasi. Kantor Badan Kesbang kebanjiran, sementara pagar DPRD Sragen ambruk.
Ratusan sand bag telah dipasang di sekitar tanggul yang jebol di Desa Pilang, Kecamatan Masaran, Sragen. Kini warga tak terlalu khawatir dengan ancaman banjir luapan Bengawan Solo.
Karena tenda, kursi dan segala kebutuhan untuk peresmian Jembatan Wisanggeni sudah terpasang, warga akan tetap melaksanakan peresmian dengan menggelar acara hiburan.
Bupati Sragen urung meresmikan Jembatan Wisanggeni di Desa Kedungupit, Kecamatan Sragen Kota karena terendam air sungai. Padahal, tenda sudah didirikan.
Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) untuk sementara hanya bisa membantu pembuatan tanggul darurat. Pembangunan tanggul permanen baru bisa dilakukan tahun depan.
Tanggul di Pilang, Masaran, Sragen yang jebol melebar menjadi 12 meter. Untuk sementara ini pemerintah desa dan warga mengatasinya dengan membuat tanggul darurat dari karung berisi pasir.
Enam rumah terendam banjir akibat longsornya tanggul saluran drainase berkapasitas besar di Dukuh Jambangan RT 013-RT 014 Desa Karangpelem, Kedawung, Sragen, Kamis (18/11/2021) pukul 21.30 WIB.
Banjir yang terjadi pada Senin (15/2/2021) pada pukul 18.30 WIB menjadi memori yang tak terlupakan bagi warga di Dukuh Gabusan RT 002/RW 011, Desa Tangkil, Sragen.
Jembatan Plosokerep yang menghubungkan antar-RT di Dukuh Plosokerep, Desa Plosokerep, Kecamatan Karangmalang, Sragen rusak parah setelah diterjang banjir.
Setelah lima tahun, Dukuh Karanglo, Desa Pengkok, Kecamatan Kedawung, Sragen, kembali dilanda banjir pada Minggu (14/2/2021) sore. Banjir kali ini menjadi yang terparah.
Jalan Solo-Purwodadi, tepatnya dari depan Kantor Polsek Kalijambe hingga Dukuh Kaliwuni, tergenang air lantaran hujan deras dengan intensitas cukup tinggi dan lama.