Kolom
Selasa, 16 April 2024 - 09:55 WIB

Himpunan Perantau sebagai Juru Bicara Daerah

Redaksi Solopos.com  /  Ichwan Prasetyo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perantau asal Karanganyar menggunakan bus mudik gratis tiba di halaman Rumah Dinas Bupati Karanganyar pada Minggu (7/5/2024) dini hari. (Solopos.com/Indah Septiyaning W.)

Libur Lebaran 2024 telah berlalu. Saat itu jutaan orang pulang ke kampung halaman masing-masing. Mereka pulang kampung untuk bertemu dan bersilaturahmi dengan keluarga sekaligus mengunjungi tempat-tempat wisata, pusat kuliner, dan lainnya.

Secara tidak langsung mereka juga mendapat informasi terbaru mengenai berbagai potensi dan keunggulan yang dimiliki daerah asal mereka. Saat kembali ke perantauan, mereka bisa memperkenalkan dan menyebarkan informasi mengenai berbagai potensi dan keunggulan daerah asal mereka tersebut kepada masyarakat yang lebih luas.

Advertisement

Sebagian dari para perantau yang pulang kampung itu secara tidak sadar menjadi duta atau juru bicara untuk mempromosikan daerah asal mereka. Banyak perantau yang memang memiliki semangat dan secara sadar berniat turut memajukan kampung halaman, menjadi juru bicara daerah mempromosikan aneka potensi dan keunggulan daerah asal mereka di perantauan.
Salah satu contohnya adalah para perantau yang tergabung dalam Paguyuban Warga Klaten (PWK). Organisasi himpunan perantau asal Kabupaten Klaten yang secara legal formal dibentuk pada 2015 ini secara intenstif memberdayakan diri untuk berperan menjadi juru bicara Kabupaten Klaten dengan mempromosikan potensi dan keunggulan daerah asal mereka di perantauan.

Himpunan para perantau asal Kabupaten Klaten ini menjadi simpul penting yang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Klaten dalam memasarkan aneka produk unggulan Kabupaten Klaten ke banyak daerah. Mereka juga menjadi simpul penting penyelenggaraan mudik dan balik gratis yang difasilitasi Pemerintah Kabupaten Klaten.

Jauh sebelum itu, para perantau dari Kabupaten Wonogiri telah lebih dulu menunjukkan keberhasilan membangun kampung halaman sekaligus menjadi juru bicara daerah asal mereka. Salah satu keberhasilan mereka tentu saja mempromosikan bakso dan mi ayam khas Wonogiri ke banyak daerah.

Advertisement

Di Kabupaten Sragen, persatuan warga yang merantau berhasil memberdayakan potensi alam Sendang Kun Gerit menjadi tujuan wisata baru. Tentu saja ini mengangkat nama daerah dan membangun simpul baru perekonomian di tempat asal mereka.  Itu hanya sebagian contoh.

Tentu saja di kawasan lain juga banyak himpunan perantau yang berkarya nyata bagi daerah asal. Melihat peran dan dampak keberadaan mereka, himpunan perantau itu kini layak diposisikan menjadi salah satu pemangku kepentingan dan kebijakan penting di daerah asal mereka.

Mereka layak dilibatkan dalam musyawarah perencanaan pembangunan dan ikut merumuskan program-program pemerintah daerah yang membutuhkan dukungan promosi dan jaringan di luar daerah.

Advertisement

Para perantau itu bisa memberikan banyak masukan untuk pembangunan daerah asal berdasarkan hal-hal yang mereka lihat dan rasakan di perantauan. Hubungan simbiosis mutualisme yang terjalin antara pemerintah daerah dan masyarakat daerah asal dengan perantau ini harus terus dijaga, diberdayakan, dan direlevankan dengan kebutuhan pembangunan daerah.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif