Pada awalnya bubur ini dihadirkan untuk memperingati hari pertama kalender Jawa di bulan Suro yang bertepatan dengan 1 Muharam yang berdasarkan kalender Jawa yang diterbitkan Sultan Agung.
Bahasa Jawa dan Bahasa Sunda ternyata memiliki banyak kemiripan dalam kosakatanya. Sebagian besar memiliki pelafalan yang berbeda namun ada juga yang sama persis satu dengan yang lain.