Bangkok–Ribuan pendukung mantan Perdana menteri Thailand Thaksin Shinawatra berkumpul di kuil-kuil di seluruh negara itu, Minggu untuk merayakan ulang tahun ke 60- nya, kata polisi.
Sekitar 60 kuil diperkirakan akan menyelenggarakan upacara Budha untuk menghormatinya dengan sebagian besar diselenggarakan di kuil Kaew Fah di provinsi Nonthaburi , Thailand tengah.
“Lebih dari 10.000 orang berkumpul di kuil itu sejak Ahad pagi,” kata Kolonel Polisi Songsak Soisuwan kepada AFP.
“Kami mengerahkan sekitar 100 polisi untuk menjaga keamanan. Sejauh ini situasi tenang,” katanya.
“Kami mengerahkan sekitar 100 polisi untuk menjaga keamanan. Sejauh ini situasi tenang,” katanya.
Thaksin, yang tinggal di luar negeri untuk menghindari hukuman penjara karena tuduhan korupsi, diperkirakan akan menyampaikan sambutan melalui telepon kepada para pengikutnya Minggu siang.
Ia juga menggunakan kesempatan itu untuk meluncurkan jaringan laman Twitter dan Facebook, kata pembantu dekat Thaksin dan juga mantan pengacaranya Noppadon Pattama.
Sejak Thaksin digulingkan dalam kudeta September 2006, masyarakat Thailand terpecah belah antara pendukungnya yang “mengenakan “Baju Merah” yang sebagian besar mereka dari penduduk miskin di pedesaan, dan elit Bangkok yang kuat di istana, militer dan birokrasi.
Para musuh Thaksin yang dikenal sebagai “Baju Kuning”, melancarkan protes-protes tahun lalu yang melakukan blokade sembilan hari bandara-bandara Bangkok dan mengakibatkan 300.000 calon penumpang terlantar, dan rusaknya citra kerajaan itu bagi wisatawan.
Kelompok “Kemeja Merah” menyerbu satu KTT penting Asia di daerah wisata pantai Pattaya, Thailand 11 April, yang memaksa pertemuan itu dibatalkan, sebelum mengamuk di ibukota Bangkok, yang menyebabkan dua orang tewas dan 123 lainnya cedera.
Perdana Menteri Abhisit Vejjajiva memberlakukan keadaan darurat dan para pemrotes terlibat bentrokan dengan pasukan keamanan di Bangkok selama dua hari.
Akan tetapi aksi mereka itu dibubarkan setelah tentara mengepung mereka dan mengancam akan mengusir mereka dengan paksa.
Thaksin lari ke luar negeri Agustus 2008 segera setelah ia dijatuhi hukuman dua tahun penjara karena konflik kepentingan menyangkut pembelian tanah oleh istrinya waktu itu Pojaman dengan potongan harga.
Awal bulan ini Mahkamah Agung Thailand mulai memeriksa perkara Thaksin untuk memutuskan apakah ia pihak berwenang dapat menyita asset 2.2 miliar dolar, yang dibekukan oleh badan anti korupsi segera setelah ia dipaksa meninggalkan jabatannya.
Ant/tya