Sekitar 50 ton sampah yang menumpuk bertahun-tahun yang berada di kawasan wisata Cemoro Sewu (Jatim) maupun Cemoro Kandang (Jateng) itu berhasil dibersihkan.
Tanah longsor kembali melanda sejumlah tempat di wilayah Karanganyar, utamanya di lereng Gunung Lawu, di mana bencana tersebut menempati urutan pertama kejadian terbanyak.
Situs Sawit, Situs Selembu, dan Candi Buntar adalah sebagian situs kuno namun kurang terkenal yang ditemukan di lereng Gunung Lawu yang merupakan salah satu gunung keramat di Jawa Tengah.
Parwatarajadewa adalah sosok dewa yang tersebar luas pada masa Majapahit dan dipercaya menjadi sing mbaureksa atau yang menguasai Gunung Lawu, menurut sejumlah catatan kuno.
Aneka ragam flora menjadi pengisi relief pada candi dan situs di lereng barat Gunung Lawu, yang jamaknya menggambarkan fungsinya di masa lalu, di antaranya sebagai jamu maupun bahan upakara.
Dua punden berundak di Situs Candi Menggung di Dusun Nglurah, Desa/Kecamatan Tawangmanggu, Karanganyar yang merupakan situs pemujaan mengarah ke Gunung Jobolarangan atau Gunung Lawu Tua.
Tujuh mata air di kawasan wisata Sapta Tirta Pablengan di Desa Pablengan, Kecamatan Matesih, Karanganyar, lereng Gunung Lawu, rupanya memilki kandungan komponen air laut yang cukup dominan.
Berjarak 3 kilometer dari Candi Sukuh, terdapat situs klasik lain bernama Candi Planggatan berupa reruntuhan yang diprediksi berusia lebih tua dari Candi Cetho, namun lebih muda dari Candi Sukuh, yang diduga merupakan tempat tinggal kaum rsi atau pendeta atau orang suci agama Hindu.
Lereng Gunung Lawu sempat menjadi lokasi pengembangan tanaman kina bernama latin Chinchona cortex, obat malaria, tepatnya di sekitaran Candi Sekar Jinggo, saat Indonesia menjadi produsen pil kina terbesar di dunia, semasa pemerintahan kolonial.
Selain Tawangmangu, sembilan objek wisata alam alternatif di lereng Gunung Lawu ini layak dicoba. Lokasinya berada di Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Magetan dan Kabupaten Ngawi.
2 tahun yang lalu
Sri Sumi Handayani / Candra Mantovani / R Bony Eko Wicaksono / Muh Khodiq Duhri