SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Tabloid Obor Rakyat berencana kembali terbit setelah eks pemimpin redaksinya, Setiyardi Budiono, bebas dari penajara. Rencananya tabloid itu akan beredar lagi pada Februari 2019 mendatang dan salah satunya akan berpusat di Kota Solo. Apa tujuannya?

Tak tanggung-tanggung, Setiyardi akan mendirikan kantor di dua lokasi yakni, Jakarta dan Solo “Rencananya ada dua kantor, di Jakarta dan Solo,” kata Setiyardi, Jumat (11/2019), dilansir Suara.com.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Setiyardi menjelaskan alasan memilih Solo untuk menjadi kantor pusat dari redaksional tabloidnya itu. Menurutnya, Solo menjadi lokasi pertarungan antara pasangan Joko Widodo-Maruf Amin dan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga untuk merebut suara di Pulau Jawa pada Pipres 2019.

“Ada pikiran juga mau jadikan kantor di Solo sebagai kantor pusat. Kenapa? Karena kan daerah Jawa harus diperhitungkan juga,” bebernya. Terlepas dari rencana Setiyardi, saat ini kedua kubu capres telah mendirikan posko pemenangan masing-masing di lokasi yang berdekatan, yakni di Jl. Letjend Suprapto Solo.

Terkait rencana untuk kembali menerbitkan Tabloid Obor Rakyat di tahun politik ini, Setiyardi mengaku sedang membuka lowongan kerja untuk wartawan baru yang hendak bergabung.

Seperti diketahui, Tabloid Obor Rakyat pernah membuat masyarakat geger dengan menulis kabar bohong tentang Jokowi. Misalnya menyebut Jokowi sebagai keturunan Tionghoa dan kaki tangan asing.

Tulisan itu muncul pada terbitan pertama Obor Rakyat pada Mei 2014 dengan judul headline Capres Boneka dengan gambar karikatur Jokowi sedang mencium tangan Megawati Soekarnoputri.

Akibat perbuatan mereka, Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat menjatuhkan vonis delapan bulan penjara kepada Setiyardi Budiono dan penulisnya, Darmawan Sepriyosa, atas kasus pencemaran nama baik dan penghinaan terhadap capres Jokowi.

Belakangan, tokoh-tokoh yang pada Pilpres 2014 lalu mendukung Prabowo Subianto buka suara soal tabloid itu. Salah satunya La Nyalla Mattalitti yang mengakui dirinya sebagai orang yang menyebarkan isu Partai Komunis Indonesia (PKI) yang dialamatkan kepada Jokowi di Pilpres 2014. Bahkan, dia juga mengakui ikut menyebarkan Tabloid Obor Rakyat yang menyerang Jokowi.

Mantan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) itu mengungkapkan bahwa dirinya lah yang menyebarkan Obor Rakyat di Jawa Timur dan Madura. “Saya yang fitnah Pak Jokowi Kristen, China. Saya yang sebarkan Obor [Rakyat] di Jawa Timur, Madura,” ungkap La Nyalla di Jakarta, Selasa (11/12/2018) lalu.

Selain itu, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy juga pernah memberikan pengakuan tentang media itu. Isi pernyataan La Nyalla yang mengakui praktik kampanye hitam dengan menyebarkan isu melalui Obor Rakyat dalam prosesi Pilpres 2014 itu dikonfirmasi oleh Romahurmuziy. Bahkan, menurut Rommy, tabloid itu dikeluarkan secara sadar oleh tim kampanye Prabowo waktu itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya