SOLOPOS.COM - Panen dengan mesin di sawah Desa Sidorejo, Wonoasri, Kabupaten Madiun, Rabu (7/10/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo)

Swasembada beras tahun ini akhirnya sirna setelah realisasi impor beras hingga 1,5 juta ton saat musim panen masih berlangsung.

Solopos.com, JAKARTA — Beras impor yang sudah masuk ke beberapa pelabuhan di dalam negeri hanya untuk cadangan nasional dan baru dapat digunakan saat stok beras menurun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengatakan El Nino yang melanda Indonesia dalam beberapa bulan terakhir membuat produksi beras nasional tertahan. Padahal, stok yang dimiliki Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) hanya 1,4 juta ton.

Ekspedisi Mudik 2024

“Yang jelas, yang ada sekarang ini hanya cadangan beras nasional. Kemudian ini kan masih terkena dampak El Nino,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/11/2015). Baca: Panen Masih Berlangsung, Petani Protes Impor Beras.

Amran Sulaiman menuturkan pada saat El Nino 1998, Indonesia harus mengimpor 7,1 juta ton beras agar dapat memenuhi kebutuhan 202 juta penduduk. Saat ini, penduduk Indonesia mencapai 252 juta orang, dan dampak El Nino lebih parah dibandingkan dengan 1998.

Menurutnya, pemerintah telah berupaya untuk tidak melakukan impor dalam satu tahun pemerintahan. Akan tetapi, dampak El Nino di dalam negeri membuat pemerintah memunculkan opsi cadangan beras nasional.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), sebelumnya membenarkan adanya beras impor yang masuk dari Vietnam ke sejumlah pelabuhan di dalam negeri. Impor tersebut dilakukan untuk menjaga harga bahan pokok saat pasokan beras menipis.

JK juga mengatakan pemerintah tidak dapat mengandalkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut adanya surplus beras nasional, untuk memastikan stok beras nasional.

Adapun swasembada pangan yang masuk ke dalam nawa cita ditargetkan baru dapat terealisasi dalam tiga tahun ke depan. Prioritas pemerintah saat ini adalah menyiapkan cadangan nasional dalam jumlah yang cukup di saat terkena dampak El Nino.

Padahal sebelumnya, September lalu, dia mengatakan pemerintah sudah berupaya secara optimal untuk mengantisipasi dampak El Nino terhadap stok pangan di dalam negeri. Hal tersebut terbukti dengan belum ada impor beras hingga saat itu.

“El Nino tahun ini lebih kuat dibandingkan dengan 1998, tetapi kami belum impor beras. Pada 1998 pemerintah mengimpor beras hingga 7,2 juta ton,” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (28/9/2015).

Saat itu, Amran menuturkan pemerintah terus memantau perkembangan stok beras di pasar setiap harinya. Hingga kini, pedagang pasar masih memastikan stok beras yang ada di pasar mencukupi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya