Solopos.com, SOLO – 171 Warga di SDN Laweyan Nomor 54, Kota Solo menjalani swab antigen, Senin (27/9/2021). Swab massal di SDN Laweyan tersebut dilakukan menyusul laporan adanya guru enggan pakai masker.

Setiap satuan pendidikan yang telah menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) didorong menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Dinas Pendidikan (Disdik) Solo tak segan menghentikan sementara PTM di sekolah yang terdapat kasus positif Covid-19. Hal itu untuk mengantisipasi munculnya klaster PTM di Kota Bengawan.

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

Penegasan itu disampaikan Kepala Disdik Solo, Etty Retnowati, seusai mengecek pelaksanaan tes swab antigen pada 171 warga sekolah di SDN Laweyan Nomor 54.

Baca Juga: Nadiem: Segera PTM Terbatas atau Kesehatan Jiwa Anak Terancam

Beruntung hasil swab menunjukkan 154 siswa, 12 guru dan tenaga kependidikan serta lima mahasiswa PPL negatif Covid-19. Etty menegaskan sesuai SOP, jika ada kasus positif di sekolah, maka sekolah yang bersangkutan diwajibkan untuk tutup.

Etty kembali menekankan pentingnya protokol kesehatan dalam proses PTM. Dalam SKB 4 Menteri soal Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19, warga sekolah wajib menggunakan masker kain tiga lapis atau masker sekali pakai yang menutup mulut, hidung sampai dagu.

Baca Juga: Ketua Tikus Pithi Ingin Rombak Sistem Pendidikan dengan Penjurusan Anak Sejak Dini

Cuci tangan teratur dengan air mengalir juga menjadi prokes wajib. SE Wali Kota Solo sendiri telah mengatur supaya PTM tidak memicu kerumunan dengan menerapkan kapasitas maksimal 50% saat pembelajaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya