SOLOPOS.COM - Petugas Dokkes Polresta Solo menswab pengguna jalan di kawasan Plaza Manahan pada Jumat (18/6/2021). (Istimewa/Dok Humas Polresta Solo)

Solopos.com, SOLO — Jajaran Polresta Solo menggelar swab acak di Jl Adi Sucipto kawasan Plaza Manahan pada Jumat (18/6/2021) pagi WIB. Hasilnya, satu orang pengguna jalan terkonfirmasi positif dalam swab test.

Kapolresta Solo, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, melalui Kasubag Dalops Bag Ops Polresta Solo, AKP Dalyanto, mengatakan petugas gabungan melaksanakan Operasi Yustisi menyasar pengguna jalan yang tidak tertib protokol kesehatan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Selain sanksi sosial, pelanggar wajib mengikuti swab test antigen di lokasi. Pengguna jalan yang tidak memakai masker, langsung dites swab petugas Dokkes Polresta Solo.

Baca Juga: RS Penuh Pasien Covid-19, Pemkot Salatiga Tambah 20 Bed Isolasi

“Kegiatan Operasi Yustisi dan swab test kami gelar rutin. Ini menyipaki naiknya angka Covid-19 di Solo. Jika ada yang positif langsung dibawa ke Asrama Haji Donohudan,” papar dia.

Kasubaghumas Polresta Solo, AKP Umi Supriati, mengatakan total 41 orang menjadi sasaran swab acak di kawasan Plaza Manahan kali ini. Perinciannya sebanyak 32 orang merupakan laki-laki dan perempuan sebanyak 9 orang.

Salah seorang warga berinisial HR warga Banjarsari, Solo, diketahui positif dalam hasil swab test. Ia langsung dibawa ke Puskesmas untuk memperoleh penanganan termasuk lokasi isolasi.

Sebelumnya, dalam kunjungan Kakorlantas Mabes Polri, Irjen Pol Istiono, mengatakan Solo merupakan zona kuning Covid-19. Namun, kota lain perbatasan di Solo ada zona merah. Sehingga pengetatan mobilitas di jalanan harus dilakukan.

“Sesuai perintah Kapori, mobilitas harus dikendalikan. Ada 12 provinsi dan 29 kabupaten masuk zona merah. Ini harus direpons di lapangan,” papar dia.

Irjen Pol Istiono menambahkan update terbaru, 152 posko check point dibangun di zona merah seluruh Indonesia. Posko itu menggelar swab test secara gratis dan fokus menyosialisasikan kepada masyarakat.

Baca Juga: Bukan Hanya Nasi Gandul, Ini Sederet Makanan Enak khas Pati

“Waktu pengecekan swab random, yang jelas saat jam sibuk. Lalu pada saat akhir pekan dan liburan. Agar laju penularan virus dari segi mobilitas dapat terkendali,” papar dia.

Irjen Pol Istiono menyebut kegiatan pengetatan itu tidak berjalan baik jika tidak ada kesadaran masyrakat. Menurutnya, posko itu bukan posko penyekatan namun pengetatan terhadap mobilitas masyarakat khususnya dari zona merah. Hal itu untuk membantu PPKM Mikro di permukiman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya