SOLOPOS.COM - Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali, Lusia Dyah Suciati. (Solopos-Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Kecamatan Andong menambah daftar zona kuning penyakit mulut dan kuku atau PMK di Boyolali. Pada Senin (30/5/2022), Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali mencatat terdapat tambahan 98 suspek PMK dari kecamatan tersebut.

Dengan bertambahnya Kecamatan Andong membuat zona kuning atau zona terdapat suspek PMK menjadi tujuh kecamatan. Tujuh kecamatan tersebut adalah Kecamatan Musuk, Tamansari, Selo, Cepogo, Gladagsari, Karanggede, dan Andong.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sedangkan untuk zona merah atau zona terdapat kasus positif PMK adalah Kecamatan Mojosongo dan Ampel. Kepala Disnakkan Boyolali, Lusia Dyah Suciati, mengungkapkan hewan yang telah di-tracking juga bertambah dari yang semula 4.473 menjadi 4.657 hewan ternak per Senin.

“Kasus suspek awalnya 360, ditambah 98 jadi total 458 suspek. Untuk kasus positif kan yang masih kami lab kan, jadi tetap 21 tidak ada perubahan. Dan yang positif sudah sembuh semua, masuk ke kelompok yang sudah sembuh totalnya 41,” kata dia saat dijumpai Solopos.com di ruang kerjanya, Senin (30/5/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Lebih lanjut, Lusi mengungkapkan seluruh kasus suspek tambahan di Andong, seluruhnya sapi, masih dalam proses penanganan. Ia yakin, selama kasus penyakit mulut dan kuku cepat ditangani, maka hewan ternak akan sembuh.

Baca juga: PMK Berdampak ke Produktivitas Susu dan Daging di Boyolali, tapi…

“Kecuali ada kasuistik-kasuistik, kalau dalam Covid-19, kasuistik itu penyertaan komorbid. Kalau enggak ada masalah biasanya sembuh,” kata dia.

Lusi meyakini sebenarnya sudah banyak hewan ternak suspek penyakit mulut dan kuku yang sembuh. Namun, ia mengatakan belum terlalu mendata hewan yang sembuh dan fokus ke penanganan kasus hewan yang memiliki gejala klinis penyakit mulut dan kuku.

Meminta Partisipasi Peternak

Lusi mengatakan prioritasnya sekarang adalah membuat hewan ternak yang ditangani sembuh 100 persen. “Kalau ada kasus yang mati, baru kami tulis. Sementara yang mati masih sama seperti kemarin, ada tiga. Semoga tidak tambah lagi,” kata dia.

Dalam penanganan PMK di Boyolali, Lusi mengimbau para peternak untuk ikut berperang melawat penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan ternak mereka. Ia juga meminta komunikasi yang baik antara peternak sekaligus Disnakkan Boyolali.

Baca juga: 4.473 Ekor Hewan Ternak di Boyolali Kena Tracking PMK, Ini Hasilnya

“Jika terjadi permasalahan segera lapor. Kalau segera ditangani Insya Allah segera sembuh. Tingkat kematian memang rendah, tapi berkomunikasilah yang baik biar dapat segera ditangani,” kata dia.

Ia juga mengimbau peternak untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan kandang secara mandiri. Ia juga mengharapkan peternak besar untuk bisa mandiri memberikan vitamin dan menjaga lingkungan kandang.

“Jadi biosecurity secara mandiri kemudian mengatur biar orang tidak mudah keluar masuk dari kandang satu dengan kandang yang lain. Hal tersebut tidak bisa ketergantungan dengan kami,” jelasnya.

Baca juga: Menteri Pertanian Cek Kondisi Sapi Terjangkit PMK di Boyolali

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya