SOLOPOS.COM - Menteri Susi mendayung papan selancar di depan Kapal Silver Sea 2 (Instagram)

Solopos.com, JAKARTA -- Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, kembali melakukan penenggelaman empat kapal perikanan asing ilegal milik Vietnam di perairan Natuna, Kepulauan Riau. Penenggelaman kapal ini merupakan rangkaian dari pemusnahan sebanyak 21 kapal di Pontianak, Kalimantan Barat pada Minggu sebelumnya.

Menteri Susi mengatakan, tidak hanya menenggelamkan empat kapal di perairan Natuna, terdapat dua kapal berbendera Tiongkok yang juga dikandaskan di Selat Lampa. Nantinya dua kapal ini akan dijadikan sebagai monumen bukti dari kinerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam membrantas ilegal fishing.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

"Hari ini dan kemarin sebetulnya sudah dimulai kita menenggelamkan semuanya total 40 kapal. Di sini ada 4 kapal (ditenggelamkan). Tadi kita tenggelamkan adalah kapal Vietnam dan 2 di sana [Selat Lampa] dari China, Tiongkok," kata Menteri Susi Pudjiastuti di sela-sela penenggelaman kapal, di Perairan Natuna, Kabupaten Riau, Senin (7/10/2019).

Baca juga

Susi Pudjiastuti: Buang Sampah Plastik ke Laut? Tenggelamkan!

Ini Rencana Susi Pudjiastuti Jika Tak Lagi Menteri

Susi Pudjiastuti Mengecam, Ini Kelakuan Patroli Vietnam Kawal Kapal Pencuri Ikan

Menteri Susi mengatakan pemusnahan kapal perikanan pelaku ilegal fishing sejalan dengan komitmen Pemerintah Indonesia untuk melawan Illegal, Unreported and Unreguleted (IUU) fishing Indonesia. Sikap tegas dilakukan pemerintah pun, kata dia, untuk memberikan efek jera terhadap kapal-kapal perikanan asing yang melintasi perairan Indonesia.

"Kalau ada pencuri ya kita kerjakan terus dong harusnya, masa cuma diusir saja nanti mereka akan datang lagi mencuri lagi mencuri lagi. Jadi itu kan amanah undang-undang selama undang-undang ada harus dilaksanakan oleh pejabat negara siapapun itu kejaksaan kah, angkatan laut kah, KKP kah, Bakamla kah, harus tangkap dan hukum tidak bisa tidak," tegas Menteri Susi.

"Karena kalau tidak kembali lagi orang Natuna dulu liat ratusan kapal asing berkeliaran di laut mereka, mereka cari ikan susah, sekarang cari ikan gampang dan cepat. Secara tidak langsung dengan ikan banyak otomatis langsung mensejahterakan para nelayan," sambung Susi Pudjiastuti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya