SOLOPOS.COM - Salah satu pedagang di Pasar Boyolali, Sukamti, 58, mengepak minyak goreng curah di lapaknya, Jumat (3/6/2022). Ia mengungkapkan harga minyak goreng curah di lapaknya naik karena harganya naik. (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Kebijakan pemerintah pusat mencabut subsidi minyak goreng curah berdampak pada harga jual dan stok minyak goreng curah di Pasar Boyolali, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.

Salah satu pedagang di Pasar Boyolali, Mulyati, 50, mengungkapkan stok minyak goreng curah di lapaknya kosong. Hal tersebut karena distributor langganannya tidak menyetor minyak goreng curah selama dua pekan ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya tanya via WhatsApp. Katanya barangnya kosong. Biasanya saya order hari Sabtu, datang tiap Senin. Ini sudah dua kali Senin kosong,” kata dia saat dijumpai Solopos.com, Jumat (3/6/2022).

Mulyati mengungkapkan berhenti menjual minyak goreng curah sepekan ini. Sebelumnya, ia menjual minyak goreng curah mengandalkan stok miliknya yang masih ada.

Mulyati menyayangkan kekosongan minyak goreng curah karena banyak pelanggan yang lebih memilih minyak goreng curah ketimbang minyak goreng kemasan. Menurut Mulyati, hal itu karena harga minyak goreng curah lebih murah dibanding minyak goreng kemasan.

Baca Juga : Subsidi Resmi Dicabut, Berapa Harga Minyak Goreng Curah Hari Ini?

“Kalau yang minyak goreng kemasan satu liter Rp23.500, tapi kalau [minyak goreng] curah kemarin saya jual hanya Rp17.000 per kilogram,” tutur dia.

Saat disinggung mengenai pencabutan subsidi minyak goreng curah, Mulyati mengatakan dia tidak tahu perihal kebijakan pemerintah pusat tersebut. Dia hanya menceritakan bahwa untuk mendapatkan minyak goreng curah bersubsidi harus menyetorkan foto kartu tanda penduduk (KTP).

“Ini kemarin ada yang jual harganya naik per jeriken Rp20.000. Satu jeriken isi 17 kilogram. Tapi tidak saya ambil karena sudah naik itu,” jelasnya.

Pedagang lain, Sukamti, 58, mengatakan baru mendapatkan minyak goreng curah pada Kamis (2/6/2022) setelah kosong beberapa hari. “Baru dapat kemarin. Tapi harganya naik Rp20.000 per jeriken. Satu jeriken isi 17 kilogram. Terus saya timbang sendiri, aslinya 17 kilogram enggak sampai. Paling 16 kilogram sisa dikit,” keluh dia.

Baca Juga : Ini Alasan Pemerintah Setop Subsidi Minyak Goreng Curah Per 31 Mei 2022

Ia mengaku mau tak mau harus menaikkan harga minyak goreng curah. Sebelumnya, ia menjual minyak goreng curah Rp16.000 per kilogram. Sekarang, ia menjual Rp17.000 per kilogram.

Kamti mengaku menaikkan sedikit harga minyak goreng curah supaya tidak kehilangan pelanggan. Ia mengungkapkan pelanggannya banyak membeli minyak goreng curah, terutama pedagang kecil. “Ya misal jualan gorengan. Kalau pakai minyak goreng kemasan kan kasihan,” kata dia.

Ia memiliki dua distributor minyak goreng curah dari Salatiga dan Klaten. Namun, sudah dua pekan ini distributor minyak goreng curah dari Salatiga mengaku tidak memiliki stok atau stok kosong.

“Ya saya hubungi katanya stok kosong. Yang bisa datang yang dari Klaten. Tapi ya gitu harganya naik.”

Baca Juga : Subsidi Minyak Goreng Dicabut, Ini Strategi Kemenperin Stabilkan Harga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya