SOLOPOS.COM - Ilustrasi mudik. (Solopos/Whisupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, DEPOK -- Survei yang dilakukan oleh peneliti Universitas Indonesia (UI) menyebutkan minat mudik masyarakat saat pandemi virus corona masih tinggi.

Dalam survei tersebut, UI melibatkan 3.853 responden dengan rentang usia 15-60 tahun ke atas.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Round Up Corona Soloraya: Tambah 3 di Solo, 2 Sukoharjo, 1 dari Tenaga Medis

Peneliti yang tergabung dalam Tim Panel Sosial ini, terdiri dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), UI, Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), Institut Pertanian Bogor (IPB). Kemudian, juga melibatkan Politeknik Statistika Sekolah Tinggi Ilmu Statistik, U-INSPIRE, Jurnalis Bencana dan Krisis Indonesia. Dan didukung oleh Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Ekspedisi Mudik 2024

Dari hasil survei tersebut sebanyak 43,78% responden masih minat mudik saat pandemi corona. Dan sisanya 56,22 persen menjawab tidak mudik.

Hanya Dengan Rp2,5 Juta, Anda Bisa Mengisolasi Diri 14 Hari Di Hotel Ini

Dengan persantase tersebut, UI mengklaim minat masyarakat masih tinggi untuk melakukan mudik saat Lebaran 2020 mendatang.

"Hasil survei tersebut menunjukkan masih banyak penduduk yang merencanakan mudik saat libur Lebaran di tengah situasi pandemi Covid-19 yang belum mereda ini. Berkenaan dengan keputusan mudik, sebanyak 69,06% responden menjawab mudik untuk keperluan Idul Fitri, dan sejumlah 60,88% responden akan berangkat pada waktu cuti bersama Idul Fitri,“ kata salah satu peneliti dari Fakultas Psikologi UI Dicky Pelupessy, Rabu (15/4/2020).

Wabah Covid-19, Politikus Aljazair Minta Puasa Ramadan Ditunda

3 Rekomendasi

Dalam keterangan resminya yang ditayangkan pada situs resmi UI, Dicky bersama peneliti lainnya mengirimkan tiga rekomendasi kepada pemerintah terkait minat masyarakat yang masih tinggi melakukan mudik saat pandemi corona.

Adapun tiga rekomendasi tersebut adalah sebagai berikut:

Veronica Koman Kirim Dokumen 63 Tapol Indonesia ke PBB

1. Kampanye mengubah rencana masyarakat untuk tidak mudik Lebaran sebagai upaya mengurangi risiko penularan Covid-19.
2. Pengaturan dan antisipasi pergerakan masyarakat dari provinsi asal menuju provinis dan kabupaten atau kota tujuan mudik.
3. Pengaturan dan antisipasi moda transportasi yang akan digunakan oleh masyarakat, terutama mobil, pesawata, dan kereta api. Tiga transportasi tersebut menjadi pilihan utama saat mudik.

Dicky berharap pemerintah tegas untuk melarang masyarakat untuk mudik. Hal ini bertujuan agar memutus rantai penularan Covid-19 yang ada di masyarakat.

Manasik Ditiadakan, Calon Jemaah Haji Wonogiri Ikuti Bimbingan Online

Ia juga menilai kebijakan yang diterapkan saat ini, yakni pembatasan atau karantina wilayah tidak cukup untuk memerangi Covid-19 ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya