SOLOPOS.COM - Hasil survei terbaru Polmatrix Indonesia menyebut elektabilitas Partai Demokrat justru mengalami lonjakan signifikan setelah Anies Baswedan menjadi capres Partai Nasdem, Sabtu (29/10/2022). (Antara)

Solopos.com, MATARAM — Lembaga survei Polmatrix Indonesia menyebut elektabilitas Partai Nasdem merosot seusai mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden.

Sementara itu, Partai Demokrat justru mengalami lonjakan signifikan setelah Anies Baswedan menjadi capres Partai Nasdem.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Elektabilitas Partai Demokrat naik dari 8,5 persen pada Juni 2022 menjadi 11,3 persen.

“Pascadeklarasi pencapresan Anies, elektabilitas Nasdem terus melorot, sebaliknya Demokrat justru melejit ke peringkat kedua,” kata Direktur Eksekutif Polmatrix Indonesia, Dendik Rulianto dalam hasil survei yang diterima di Jakarta, Sabtu (29/10/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Dari Solo, Politikus PAN Bima Arya Wacanakan Duet Ganjar-Ridwan Kamil

Dendik mengatakan elektabilitas Demokrat melejit menjadi 11,3 persen dan berhasil menggeser posisi Partai Gerindra.

Meraih peringkat kedua, Demokrat berpeluang mengulang kejayaan masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Dalam upaya menggalang koalisi dan mengusung pasangan capres-cawapres, partai-partai politik berharap dapat mendulang coattail effect.

Baca Juga: Anies Kunjungi Habib Novel, Ganjar Dikunjungi Tuan Guru Bajang

Harapannya, figur capres atau cawapres yang didukung bisa menambah perolehan suara partai pada pemilu legislatif.

“Usulan siapa cawapres yang bakal mendampingi Anies membuat PKS dan Demokrat masih belum sepakat untuk bergabung,” kata Dendik seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Dari sejumlah usulan nama kader PKS, mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan makin menguat.

Baca Juga: Seusai Kena Sanksi dari PDIP, Ganjar Pranowo Dikunjungi Tokoh Partai Perindo

Namun Partai Demokrat bersikeras mengajukan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sedangkan Nasdem menggodok nama-nama seperti Andika Perkasa dan Khofifah Indar Parawansa.

“Pemilih Anies terutama dari kalangan Islam masih wait and see, apakah koalisi yang digagas Nasdem bakal terbentuk agar bisa mengusung Anies pada pilpres,” ujar Dendik.

Jika koalisi gagal terbentuk, diprediksi Anies tidak akan memperoleh tiket untuk berlaga.

Baca Juga: Surya Paloh: AHY Masuk Nominasi Cawapres Anies Baswedan

“Jika tercapai duet Anies-AHY, besar kemungkinan Demokrat bakal makin meningkat elektabilitasnya,” kata Dendik.

PDIP masih unggul dengan elektabilitas mencapai 18,5 persen, sedangkan Gerindra pada peringkat ketiga sebesar 10,8 persen.

Berikutnya ada Golkar (8,0 persen), terpaut tipis dengan PKB (7,7 persen).

Lalu, ada PSI (5,5 persen) dan PKS (4,7 persen), yang termasuk dalam partai-partai dengan elektabilitas di atas ambang batas 4 persen. Selain NasDem, beberapa partai Senayan dikhawatirkan gagal melenggang kembali, yaitu PAN (2,5 persen) dan PPP (2,0 persen).

Baca Juga: KPK Usut Lagi Kasus Kardus Durian, Cak Imin Terancam

Selanjutnya adalah partai baru, Gelora (1,3 persen), Perindo (1,1 persen), dan Partai Ummat (1,0 persen). Lalu ada Hanura (0,5 persen), PBB (0,4 persen), dan pilihan lainnya 1,4 persen, serta tidak tahu/tidak jawab 20,2 persen.

Survei Polmatrix Indonesia dilakukan pada 17-22 Oktober 2022 kepada 2.000 responden mewakili 34 provinsi.



Metode survei adalah multistage random sampling (acak bertingkat) dengan margin of error survei sebesar kurang lebih 2,2 persen dan pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Baca Juga: Anies Baswedan Dihadiahi Habib Novel Tanduk Rusa, Tak Bicara Soal Pilpres

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya