SOLOPOS.COM - Surat untuk Bunda Selvi Ananda karya Syafira Putri Ardiyani

Nama : Syafira Putri Ardiyani
Kelas : 3 SD
Nomor WA orang tua : 08xx xxxx xxxx

LOMBA MENULIS “Surat untuk Bunda Selvi Gibran”

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Yth. Bunda Selvi

Assalamu’alaikum warohmatullahiwabarakatuh Bunda Selvi..

Perkenalkan nama saya Syafira Putri Ardiyani. Sekarang aku duduk di kelas 3 SD. Aku bersekolah di SD Islam Bakti 1 Joyotakan. Aku dibesarkan di keluarga sederhana. Aku dua bersaudara, adikku bernama Arsyila umur 3 tahun. Ayahku bernama Winardi yang hanya tamatan SMP dan Ibuku bernama Mulyani.

Ayahku seorang yang hebat dan pekerja Keras. Ayahku bekerja sebagai Buruh Harian Lepas, sebagai tukang Las atau “Seniman Kembang Api” itu pekerjaan Ayahku. Kadang kalau pekerjaan Ayah sepi, Ayah pulang ke Wonogiri untuk membantu kakek mengerjakan Sawah. Kalau Ibuku hanya seorang ibu rumah tangga. Untuk membantu perekonomian keluarga Ibu membuka usaha warung kecil-kecilan di rumah.

Ibu pernah bercerita, sebelum aku lahir Ibu mengalami 2 kali keguguran. Saat itu ayahku bingung tidak memiliki uang yang cukup untuk membiayai Ibu berobat ke rumah sakit, karena berobat ke rumah sakit biayanya mahal. Untuk berobat Ayah terpaksa berutang ke saudara karena tidak memiliki KIS.

Singkat cerita, Ayah disarankan oleh temannya untuk mendaftar BPJS Mandiri. Karena keadaan yang mendesak Ayah mengikuti saran temannya, pada saat itu Ibu sedang hamil adikku dan kandunganya bermasalah harus dirujuk ke rumah sakit Dr. Moewardi di Jebres. Alhamdulillah dengan adanya BPJS Mandiri Ayah tidak lagi bingung membayar biaya rumah sakit meskipun harus membayar BPJ’S tiap bulannya. Awalnya 2 tahun ke depan Ayah masih mampu membayar iuran BPJS, akan tetapi untuk 1 tahun terakhir ini akibat dari Pandemi lama-lama Ayahku merasa terbebani dan tidak sanggup membayar iuaran BPJS lagi dan akhirnya kartu BPJS keluargaku non aktif.

Saat adikku baru berumur 2 tahun adikku sakit dan harus opname di rumah sakit padahal kartu BPJ’Snya sudah non aktif, sehingga Ayah terpaksa berutang lagi ke saudara. Setelah adikku sembuh Ibu mendapat saran dari saudara untuk mencoba mengalihkan BPJS Mandiri ke KIS yang dibiayai oleh pemerintah dengan malampirkan semua persyaratan, tetapi tidak bisa karena keluarga kami baru pindah KK di Solo baru tahun ini. Dari awal Ayah dan Ibu menikah sampai usia pernikahan berjalan 11 tahun kami tinggal di Solo dan menempati rumah nenek. Ayahku berasal dari Wonogiri, dan Ibuku berasal dari Solo.

Mungkin karena KK kami yang baru sehingga peralihan BPJS Mandiri ke KIS Pemerintah harus menunggu 5 tahun, tapi Ayahku kan sudah tidak mampu membayar BPJS nya. Apakah ada cara lain selain menunggu sampai 5 tahun Bunda Selvi ? sedangkan kehidupan kami yang serba pas-pasan bagaimana dengan tunggakan BPJS kami.

Ibu kemudian mencoba ke Dinas Kesehatan, mengajak aku dan adikku. Adikku sangat senang sekali disana karena disana ada kantor Bapak Walikota yang gedungnya besar, tinggi, dan halamannya luas sampai adikku menangis tidak ingin diajak pulang. Mungkin karena adikku nyaman bermain disitu, akan tetapi Dinas Kesehatan tetap menolak pengajuan Ibu padahal sudah melampirkan KK lama yang menunjukkan dahulunya Ibu asli orang Solo dan sampai sekarang masih tinggal di Solo seperti yang disarankan oleh kelurahan. Usaha Ibu untuk mengalihkan BPJS ke KIS gagal lagi. Dinas Kesehatan menyarankan untuk ke Dinas Sosial, namun juga ditolak karena persyaratannya harus membawa SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu) dan untuk mendapatkan SKTM harus masuk data gakin. Sebenarnya Ibu sudah mendaftar gakin ke kelurahan tetapi sampai sekarang belum juga disurvei.

Bunda Selvi, aku mohon bantu keluargaku karena Ayah hanya seorang Buruh Harian Lepas dan Ibu hanya seorang Ibu Rumah Tangga. Kehidupan kami yang pas-pasan tidak sanggup lagi membayar iuran BPJS. Semoga dengan surat ini, Bunda Selvi bisa membantu dan memberi solusi untuk orang tuaku. Dihari anak-anak nasional ini, aku ingin memberi kebahagiaan untuk orang tuaku karena orang tuaku lah aku sekarang menjadi anak yang berprestasi.

Terutama Ibu yang selalu mengajari, mendampingiku belajar dan mengerjakan tugas sekolah. Terima kasih Bapak dan Ibu guru telah mendidikku. Allhamdulilah berkat mereka aku menjadi juara 1 di sekolah. Terima kasih Bunda Selvi sudah membaca curahan hatiku. Kumohon Bunda Selvi berkenan membantu keluargaku. Semoga Bunda Selvi dan keluarga selalu diberi kesehatan dan rezeki yang berlimpah. Aamiin yarabbalalamin.

Wassalamualaikum warohmatullahiwabarokatuh…

Dari Ananda

Syafira Putri Ardiyani

Tulisan ini karya Syafira Putri Ardiyani, peserta lomba menulis Surat untuk Bunda Selvi Gibran. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya