SOLOPOS.COM - Logo PSS Sleman

Solopos.com, SLEMAN — Seorang suporter PSS Sleman bernama Aditya Eka Putranda meninggal dunia setelah dianiaya sekelompok orang saat hendak pulang dari menonton pertandingan antara PSS Sleman dengan Persebaya Surabaya, Sabtu (27/8/2022).

Atas peristiwa memilukan itu, tanda pagar #SlemanBerduka pun menjadi trending topic di Twitter Indonesia. Hingga Minggu (28/8/2022) pukul 23.00 WIB, ada sebanyak 5.000 tweet yang menggunakan tagar tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Para netizen menyampaikan duka mendalam atas meninggalnya suporter PSS Sleman tersebut. Banyak juga netizen meminta kepada polisi untuk menangkap dan mengadili para pelaku kejahatan tersebut. Netizen juga berharap supaya kejadian ini tidak terulang kembali.

Tidak ada sepak bola yang sebanding dengan nyawa, sudah! Ini untuk terakhir kalinya!,” tulis pemilik akun @SquivasPSS1976.

Baca Juga: Suporter PSS Sleman Meninggal Dianiaya,Manajemen: Pelaku Harus Dihukum Setimpal

Sudah cukup,jangan biarkan ini terjadi lagi.Semoga keadlian masih ada disini,” tulis pemilik akun @AFxPSS_1976.

Banyak orang tua yang cemas untuk mengizinkan anaknya menonton pertandingan sepak bola, dan jawaban seperti apa untuk meyakinkan jika si anak akan pulang dalam keadaan baikbaiksaja. Semoga ini yang terakhir,” tulis pemilik akun @squadOPP2012.

Setelah berdiskusi kami sepakat untuk menarik diri sejenak untuk match match kedepan. Karena pada dasarnya nyawa manusia diatas segalanya,” tulis pemilik akun @TBSxPSS.

Kronologi Penganiayaan

Kronologi kejadian nahas itu bermula saat Aditya atau Ditya hendak pulang ke rumah seusai menonton laga antara PSS Sleman dengan Persebaya Surabaya yang digelar di Stadion Maguwoharjo. Ditya pulang ke rumah tidak sendirian, tetapi bersama kedua temannya yakni ABS dan G.

Baca Juga: Kronologi Suporter PSS Sleman Meninggal Dikeroyok Sekelompok Orang di Gamping

Saat itu, mereka bertiga hendak pulang dan berhenti di sekitar palang pintu kereta api Dusun Mejing Kidul, Ambarketawang, Gamping. Mereka berhenti karena ada kereta api yang hendak melintas.

Saat menunggu kereta api lewat itu, tak jauh dari lokasi ada segerombolan orang terlihat nongkrong di tempat cucian mobil. Tiba-tiba segerombolan orang itu berteriak dan menyebut diri mereka suporter bola sambil berlari menuju rombongan korban.

Segerombolan orang tak dikenal itu dengan menggunakan senjata tajam dan tongkat besi langsung menganiaya ketiga korban. Sesaat setelah penyerangan itu, palang pintu kereta pai terbuka.

Korban ABS dan G akhirnya bisa menyelaamtakan diri dari serangan itu. Sedangkan korban Ditya masih dikeroyok para pelaku.

Baca Juga: Suporter PSS Sleman Meninggal Dikeroyok, Polisi Tangkap Sejumlah Pelaku

Melihat korban Ditya tidak berdaya, para pelaku kemudian meninggalkannya dalam keadaan tergeletak di tengah rel.

Ditya kemudian diselamatkan oleh warga dan kedua rekannya. Selanjutnya mereka dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Gamping untuk menjalani perawatan.

Namun, saat tiba di rumah sakit, korban Ditya meninggal dunia. Sedangkan korban ABS kabarnya mengalami luka-luka akibat sayatan senjata tajam sementara G menderita luka akibat pukulan benda tumpul di bagian wajahnya.

Baca Juga: Anggaran untuk Bangun Jalur Sepeda di Tol Jogja-Solo Capai Rp200 Miliar

Kapolres Sleman, AKBP Imam Rifai, saat dikonfirmasi awak media membenarkan adanya peristiwa di Meijing Kidul tersebut. Ditya meninggal diduga akibat pengeroyokan yang dilakukan sekelompok orang menggunakan senjata tajam.

Saat ini, katanya, sudah ada beberapa orang yang diamankan terkait peristiwa tersebut.

“Sedang proses oleh reskrim, begitu selesai [penyidikan] kami rilis,” ungkap Imam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya