SOLOPOS.COM - DITINDAK -- Para suporter Persis yang terjaring razial oleh petugas Satlantas Polresta Solo akibat tidak menaati aturan lalu lintas dikumpulkan di Mapolresta Solo, Selasa (27/3/2012) petang. (JIBI/SOLOPOS/Muhammad Khamdi)

DITINDAK -- Para suporter Persis yang terjaring razial oleh petugas Satlantas Polresta Solo akibat tidak menaati aturan lalu lintas dikumpulkan di Mapolresta Solo, Selasa (27/3/2012) petang. (JIBI/SOLOPOS/Muhammad Khamdi)

SOLO – Ratusan pendukung Persis Solo yang mengendarai sepeda motor terjaring dalam razia hunting system di kawasan Manahan, Solo, Selasa (27/3/2012) sore. Para suporter Pasoepati itu hendak menyaksikan pertandingan sepakbola dalam laga Persis Solo melawan PSS Sleman di Stadion Manahan Solo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan pantauan Espos, rata-rata para pelanggar yang terjaring razia terdiri dari pelajar dan anak muda dari usia 14 hingga 25-an tahun. Spesifikasi motor yang dikendarai suporter mayoritas tidak sesuai dengan standar. Di samping itu, para supporter banyak yang tidak menggunakan helm standar. Para pelanggar kemudian dibawa polisi lalu lintas ke halaman Mapolresta Solo untuk ditindak.

Salah satu suporter Persis Solo, Prasetyo, 15, warga Bendosari, Sukoharjo mengatakan dirinya terkena tilang karena tidak membawa SIM C dan kelengkapan sepeda motor tidak sesuai standar. “Saya terus terang belum mempunyai SIM C. Rencananya ingin menonton pertandingan Persis Solo melawan PSS Sleman, namun sesampai di depan Stadion Manahan, saya dicegat polisi karena motor saya tidak dilengkapi spion,” kata Prasetyo saat ditanya Espos.

Atas pelanggaran tersebut, Prasetyo terkena dua pasal. Dia juga menyesalkan atas tindakan dari polisi yang memungut biaya pengganti tilang sebesar Rp100.000. “Saya diminta untuk membayar biaya tilang sebesar itu, padahal saya tidak membawa uang,” kata Prasetyo. Hal serupa juga dialami Adi Nugroho, 16. Warga Sangkrah, Pasar Kliwon ini ditilang karena tidak membawa helm dan tidak mempunyai SIM C. Oleh sebab itu, dirinya pasrah saat polisi lalu lintas mencegat laju motornya.

Kasat Lantas Polresta Solo, Kompol Matrius mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Asjima’in, mengatakan razia hunting system yang digelar di kawasan Manahan, Banjarsari, berdasarkan laporan masyarakat yang resah atas ulah suporter yang mengendarai sepeda motor secara ugal-ugalan. “Fakta di lapangan memang banyak suporter dari luar kota yang datang ke Solo dengan mengendarai sepeda motor yang tidak dilengkapi surat-surat. Selain itu, banyak pengendara yang memakai motor dengan knalpot tidak sesuai standar. Anggota memang melakukan patroli keliling, jika melihat pengendara yang melanggar langsung kita tilang di tempat,” papar Matrius.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya