SOLOPOS.COM - Suplemen herbal yohimbe dipercaya bisa atasi disfungsi ereksi. (ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, JAKARTA--Tak sedikit kaum pria melakukan sejumlah hal untuk mengatasi disfungsi ereksi, salah satunya dengan mengonsumsi suplemen yohimbe. Benarkah langkah ini bisa mengobati gangguan pada pria tersebut?

Suplemen yohimbe dipercaya bisa mengatasi masalah ini. Disfungsi ereksi atau impotensi menjadi permasalahan yang cukup genting bagi kaum lelaki. Simak ulasannya di tips kesehatan kali ini.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Suplemen yohimbe terbuat dari kulit pohon cemara Afrika, yakni Pausinystalia johimbe. Selain meningkatkan performa seks dan mengatasi disfungsi ereksi, binaragawan kerap mengonsumsi herbal ini untuk menghilangkan lemak. Bagi yang ingin punya tubuh ideal, yohimbe dipercaya bisa membantu.

Yohimbe sebenarnya bukan hal baru dalam pengobatan tradisional, khususnya di Afrika Barat. Herbal ini sering dijual dalam bentuk kapsul atau tablet, dan diedarkan sebagai ekstrak kulit yohimbe (yohimbine), sebutan untuk bahan aktifnya.

Baca Juga: Waduh! Makan Banyak Gorengan Bisa Ngefek ke Kulit Loh

Yohimbe dipercaya mampu memblokir reseptor tubuh yang disebut adrenergik alfa-2. Reseptor tersebut bertugas menghambat ereksi. Atas dasar itulah, yohimbine dianggap bisa membuat penis ereksi lebih lama.

Selain itu, yohimbine dapat pula meningkatkan pelepasan oksida nitrat. Senyawa itu bisa melebarkan pembuluh darah dan menstimulasi sirkulasi darah ke organ seksual.

Dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam The Journal of Urology (1989), peneliti mengulas efek yohimbe pada 82 pria dengan masalah impotensi.

Setelah satu bulan diberikan suplemen yohimbe, 34 persen pasien mengalami perbaikan gejala. Sebanyak 20 persennya bahkan melaporkan ereksi penuh dan berkelanjutan sebagai hasil dari manfaat suplemen yohimbe.

Namun, tidak diketahui bagaimana hasil dari persentase sisanya. Kemungkinan, mereka tidak mengalami perbaikan kondisi apa pun setelah mengonsumsi suplemen yohimbe.

Namun dokter dari Klikdokter.com, Dyah Novita Anggraini, mengatakan bahwa kita tidak bisa mengatakan bahwa yohimbe bisa menjadi solusi jitu dari masalah disfungsi seksual. Sebab, menurutnya, pengobatan gangguan ereksi sangat tergantung dari penyebabnya.

Baca Juga: Berapa Jarak Usia Ideal untuk Pasangan? Simak Ulasannya

“Terdapat beberapa faktor yang sering menyebabkan disfungsi ereksi, yaitu kondisi psikologis, hormon reproduksi rendah, gangguan pada penis, atau adanya penyakit lain,” jelas dokter Vita, demikian dia biasa disapa, sebagaimana mengutip laman Klikdokter.com, Sabtu (1/5/2021).

“Yohimbe fungsinya mencegah reseptor beta blocker atau agonist beta blocker, penyebab masalah ereksi. Jadi, herbal tersebut hanya bisa membantu apabila penyebabnya dipengaruhi faktor reseptor. Kalau penyebabnya gangguan hormon atau psikis, pasti kurang membantu,” tegasnya.

Tidak ada pedoman dosis untuk suplemen yohimbe. Meski ada yang menyarankan untuk tidak mengonsumsinya lebih dari 30 miligram per hari, American Urology Association sebenarnya tidak merekomendasikan yohimbine sebagai pengobatan gangguan ereksi.

Baca Juga: Ini Segudang Manfaat Tidur Tanpa Bantal

Badan Pengawas Obat dan Makanan serta Asosiasi Pengusaha Suplemen Kesehatan Indonesia (APSKI) bahkan membuat larangan produksi dan pengedaran herbal tersebut di tahun 2012 silam.

Negara lain yang juga tidak mengizinkan masyarakatnya mengonsumsi suplemen yohimbe, yaitu Australia, Kanada, dan Inggris. Pelabelan produk yang tidak akurat dan efek samping yang berpotensi serius juga dikhawatirkan terjadi akibat konsumsi yohimbe.

Para peneliti dari Harvard Medical School, AS, sempat memeriksa 49 suplemen yohimbe yang berbeda.

Mereka menemukan bahwa 78 persen dari produsen tidak secara jelas memberi tahu tentang banyaknya kandungan yohimbe di dalam produknya.
Hal tersebut sangat mengkhawatirkan, karena bisa menyebabkan overdosis. Efek samping yang paling sering dilaporkan, yaitu gangguan pencernaan, peningkatan denyut jantung, kecemasan, dan tekanan darah tinggi.

Beberapa orang bahkan mengalami kejadian yang mengancam nyawa, misalnya serangan jantung, kejang, dan cedera ginjal akut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya