SOLOPOS.COM - Salah satu pedagang cabai di Pasar Legi, Solo, Senin (15/2/2021).(Farida Trisnaningtyas/Solopos)

Solopos.com, SOLO—Harga cabai rawit merah menembus angka Rp80.000-an per kilogram (kg) di pasar tradisional di Kota Solo. Kenaikan harga ini terjadi sejak sebulan terakhir. Akibatnya, pedagang tak berani kulakan banyak, sementara pembeli memilih mengurangi belanjaan mereka.

Salah satu pedagang bumbu di Pasar Legi, Sapitri, mengatakan harga cabai rawit merah tinggi sejak sebulan terakhir. Padahal menurutnya, pasokan komoditas yang kerap kali menyumbang inflasi tersebut tidak mengalami masalah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sebelumnya itu sehari Rp80.000/kg lalu pekan lalu tembus Rp85.000/kg, sekarang ini [15/2/2021] Rp78.000/kg,” kata dia, saat ditemui wartawan, Senin.

Baca Juga: Glowing Bersama Ella Bertabur Hadiah Uang Tunai Hingga Sepeda Motor

Ekspedisi Mudik 2024

Menurutnya, barang (stok) di tempat ia biasa kulakan juga aman. Cabai jualannya banyak dipasok dari Jawa Timur. Akibatnya, ia tak berani kulakan komoditas tersebut dalam jumlah banyak lantaran harga yang tinggi sangat berdampak pada daya beli konsumen, terutama langganannya. Jika biasanya ia kerap menyetok sekitar 2-3 kuintal cabai rawit merah per hari, kini menyusut hingga 50 kg per hari.

Sapitri menjelaskan kenaikan harga hanya terjadi pada cabai rawit merah, sementara harga jenis cabai lain tidak ada perubahan yang signifikan. Misalnya, rawit putih Rp38.000/kg, merah besar Rp30.000/kg, merah besar keriting Rp45.000/kg, dan cabai hijau Rp20.000/kg.

“Kalau saya nyetok banyak, tapi enggak laku, rugi saya. Apalagi cabai itu cepat busuk. Pembeli juga enggak banyak kalau tahu harganya sedang tinggi seperti ini,” imbuh dia.

Baca Juga: Perhatikan! Ini Alur Dan Syarat Tes GeNose Di Stasiun Solo Balapan

Mengurangi Belanja

Hal serupa diungkapkan pedagang lain, Darsih. Menurutnya, harga cabai rawit merah cukup tinggi dalam sebulan terakhir. Alhasil, langganannya memilih untuk mengurangi belanjaan mereka.

“Sempat Rp85.000/kg, sekarang Rp78.000/kg. Dari sana [kulakan] memang sudah tinggi harganya,” kata dia.

Selama adanya pandemi Covi-19, ia mengakui daya beli masyarakat turun drastis. Maka dari itu, kenaikan harga komoditas tertentu yang cukup tinggi semakin membuat masyarakat mengurangi konsumsi mereka.

Baca Juga: KRL Jogja-Solo Tambah Perjalanan, Ini Jadwal Terbarunya

Meskipun demikian, harga jenis cabai lain relatif tidak berubah. Misalnya, cabai merah besar Rp30.000/kg, rawit putih Rp38.000/kg, dan cabai hijau besar Rp18.000/kg.

Di sisi lain, harga bawang merah naik dari Rp24.000/kg menjadi Rp27.000/kg, sementara bawang putih kating dari Rp23.000/kg menjadi Rp25.000/kg.

Sementara itu, salah satu pembeli, Yanti, mengaku mengurangi jumlah pembelian cabai. Penjual ayam goreng ini biasa kulakan 2 - 3/kg cabai untuk dibuat sambal setiap harinya.

Baca Juga: Chelsea Perpanjang Tren Kemenangan Seusai Tundukkan Newcastle 2-0

Namun begitu, sejak harga cabai khususnya rawit merah melejit, ia membeli sekitar 0,5 kg saja per hari.

“Saya jualan ayam dikasih sambel bawang. Saya kurangi sambelnya, biasa saya kasih 1-2 sendok per porsi, sekarang paling 1/2 sendok. Kalau ada pembeli yang minta tambahan sambal ya nambah duitnya,” jelas dia.

Dari pantauan Solopos.com melalui Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditi (Sihati) hargajateng.org, Senin (15/2/2021), di Kota Solo harga cabai rawit merah Rp85.000/kg, cabai merah besar keriting Rp52.000/kg, cabai rawit hijau Rp50.000/kg, dan cabai merah besar biasa Rp34.000/kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya