SOLOPOS.COM - Petugas BPBD Sragen memantau banjir yang menggenangi jalanan di samping Ponpes Darul Ihsan Muhammadiyah di Ngepringan, Karangtengah, Sragen, Kamis (17/6/2021) dinihari. (Istimewa-BPBD Sragen)

Solopos.com, SRAGEN — Luapan Sungai Garuda menggenangi sejumlah daerah di wilayah tiga desa/kelurahan di Kecamatan Sragen Kota, Sragen, selama empat jam, Kamis (17/6/2021) dinihari.

Sungai Garuda meluap lantaran intensitas hujan di wilayah Sragen dan hulu sungai tersebut cukup tinggi. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, Sugeng Priyono, saat dihubungi Solopos.com, Kamis, menyampaikan sungai meluap mulai Rabu (16/6/2021) malam pukul 22.00 WIB dan baru surut pada Kamis, pukul 02.00 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia berharap tidak hujan lagi di daerah hulu Garuda, yakni wilayah Kabupaten Karanganyar, karena debit air di Bengawan Solo juga cukup tinggi.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Tahun Ajaran Baru, Ponpes Trensains Sragen Wajibkan Santri 2 Kali Swab dan Isolasi Mandiri

“Hujan deras di wilayah Sragen dan hulu Sungai Garuda terjadi sejak Rabu pukul 15.20 WIB. Hujan yang tinggi hingga malam hari menyebabkan air sungai meluap dan menggenangi sejumlah daerah di wilayah Kelurahan Karangtengah dan Desa Tangkil, Kecamatan Sragen Kota. Ketinggian air sekitar 20-40 cm,” ujarnya.

Berdasarkan laporan dari sukarelawan kemanusiaan, Sugeng mencatat sejumlah daerah yang tergenang air, yakni di Dukuh Klitik Kelurahan Karangtengah ada dua RT, dan air masuk satu rumah.

Dukuh Gandu satu RT, Dukuh Karangasem dua RT, Ngepringan tiga RT. Di Ngepringan itu air masuk di lima rumah, yakni rumah Sukini dan Bandiyo di RT 001 Ngepringan. Kemudian rumah Sri Rahayu, Ratno, dan Sugi di RT 002.

Baca juga: Begini Kronologi Pasien Covid-19 Sragen Telantar 1,5 Jam di RS hingga Dibawa Pulang Keluarga

Selain itu, genangan juga ditemukan di Kampung Pecing Kelurahan Sragen Tengah tetapi hanya menggenangi jalan kampung. Di Desa Tangkil, sebut Sugeng, air menggenangi lima dukuh, yakni Dukuh Tangkil dua RT, Dukuh Karanggungan satu RT, Dukuh Karanglegi satu RT, Dukuh Krisan satu RT, dan Dukuh Karang dua RT.

Di lingkungan RT 001 Dukuh Tangkil, kata dia, air masuk ke dalam rumah Narti setinggi 10 cm. Sugeng masih memantau perkembangan debit air di Sungai Garuda. Dia menyampaikan untuk Sungai Mungkung relatif masih aman.

Baca juga: 37 Adegan Ungkap Fakta-Fakta Pembunuhan Wanita di Waduk Kembangan Sragen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya