SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, GROBOGAN&nbsp;</strong><strong>&mdash;</strong> Sebuah mata air baru ditemukan warga Desa Jambangan, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (Jateng) di kawasan hutan jati Gundih, Senin (10/9/2018). Penemuan mata air ini pun disambut warga yang tengah mengalami kesulitan akibat kekeringan ekstrem.</p><p>Mata air baru ini ditemukan warga di bawah area bebatuan di sekitar tanaman jati. Penemuan mata air ini pun disambut suka cita warga dengan menggelar acara syukuran.</p><p>&ldquo;Ini salah satu bentuk rasa syukur kami kepada Tuhan. Warga desa yang kesulitan air bersih kini merasa lega atas temuan sumber mata air. Semoga mata air ini bisa menjadi sumber penghidupan di desa,&rdquo; ujar Kepala Desa Jambangan, Karyadi, dalam siaran pers kepada<em> Semarangpos.com,</em> Senin (10/9/2018).</p><p>Penemuan sumber mata air itu bermula dari ide seorang pemuda desa bernama Hadiyanto. Hadiyanto memiliki ide mencari sumber air di kawasan hutan Balai Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Kuncen KPH Gundih.</p><p>Pihak Perhutani Gundih yang menerima ide itu pun memberikan respons. Mereka bahkan menerjunkan petugasnya untuk mencari mata air bersama Hadiyanto dan belasan warga.</p><p>Dalam proses pencarian sumber air ini warga turut mengajak seorang pawang air, Joyo asal Desa Bandungharjo, Kecamatan Toroh, Grobogan. Atas petujuk sang pawing air inilah belasan warga menecoba mengali tanah bebatuan yang berada di areal hutan jati milik Perum Perhutani KPH Gundih.</p><p>Pada penggalian sedalam 1 meter akhirnya muncul sumber air. Namun, saat itu debit airnya masih kecil.</p><p>Tapi, ketika penggalian dilakukan lebih dalam sekitar tiga meter. Saat mencapai kedalaman 3 meter itu, debit air bertambah besar dengan volume air mencapai 30 liter per menit.</p><p>&ldquo;Lokasi penemuan sumber air baru ini berada pada petak 72 RPH Genengsari, BKPH Kuncen, KPH Gundih. Saat ini, proses penggalian sumber air masih terus dilakukan,&rdquo; terang Asisten Perhutani&nbsp;KPH Gundih BKPH Kuncen, Karya.</p><p>Karya menyebutkan tempat penemuan sumber air itu memang&nbsp;telah ditetapkan sebagai Kawasan Perlindungan Setempat (KPS ) yang&nbsp;salah satunya adalah perlindungan sumber air. Namun pihaknya mempersilakan jika sumber air nanti dimanfaatkan warga.</p><p>Administratur Perhutani KPH Gundih, Sudaryana, mengatakan meski lahan berbukit banyak bebatuan namun sumber air memang cukup besar. Memang di sekitar kawasan masih banyak terdapat sejumlah pohon berukuran besar.</p><p>&nbsp;&ldquo;Adanya pohon inilah yang jadi pelindung sumber air di bawah tanah. Untuk itu, kami berharap pada warga agar ikut melestarikan kawasan hutan karena manfaatnya sangat besar,&rdquo;&nbsp;imbuh Sudaryana.</p><p><em><strong><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</strong></em></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ekspedisi Mudik 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya