SOLOPOS.COM - Sri Sultan Hamengku Buwono X (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, JOGJA- Tak pernah sekalipun berlatih seni bela diri asal Korea (Hapkido), Sri Sultan Hamengku Buwono X menerima sabu hitam dari Presiden World Hapkido Martial Arts Federation (WHMAF) Prof Don-oh Choi di Gedhong Wilis, Kepatihan, Jumat (10/10/2014).

Don melingkarkan sendiri sabuk hitam itu dipinggang Gubernur DIY sekaligus Raja Kraton Ngayogyakarta itu. Ia memberikan sabuk hitam itu sebagai bentuk penghormatan karena Jogja dipilih sebagai pusat Pengembangan Olahraga Beladiri Hapkido Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seni bela diri yang dikenalkan oleh Grandmaster Choi pada 1963 itu memiliki kekhasan dengan teknik tendangan sambil meloncat, serangan tangan, kuncian dan lemparan.

“Kami harap Hapkido menjadi olah raga seni bela diri di Indonesia,” katanya.

GBPH Prabukusumo, Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) DIY yang diangkat menjadi Presiden Hapkido Indonesia mengatakan Hapkindo telah berkembang di 12 provinsi.

Belakangan ia mengaku gencar mempromosikan Hapkido dengan mendatangkan langsung pelatih dari Korea. “Setidaknya ada atlet Taekwondo dari 16 provinsi berlatih di Jogja,” katanya.

Bahkan, atlet Taekwondo nasional V Yoyok Suryadi malah dikirim untuk belajar Hapkido langsung di Korea. Yoyok kini telah bergelar Master di Hapkido Indonesia, dan sudah merintis Hapkido Indonesia pada 2013.

Prabukusumo berencana menggelar kejuaraan nasional bela diri Hapkido pertama dalam dua tahun ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya