SOLOPOS.COM - Parabola terpasang di rumah warga Desa Tunggur, Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri. Foto diambil belum lama ini. (Solopos/Rudi Hartono)

Solopos.com, WONOGIRI - Mayoritas warga Wonogiri kesulitan menangkap sinyal tv secara normal. Mereka pun memilih untuk memasang parabola untuk bisa menikmati saluran tv.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, biaya memasang parabola dan receiver secara mandiri lebih kurang Rp1,5 juta. Pengguna masih mengeluarkan biaya lebih karena perlu membeli receiver dengan tipe terbaru secara berkala agar tetap bisa mendapatkan saluran tv. Harganya mencapai Rp500.000-Rp600.000/unit.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Cara Cek Resi Tiki Pakai Atau Tanpa Aplikasi, Mudah Banget!

Pengguna parabola secara mandiri bisa mendapatkan saluran tv nasional, lokal, dan ratusan saluran tv dari berbagai negara. Sedangkan, berlangganan saluran tv dari pengguna parabola lainnya jauh lebih murah dan tetap bisa mendapatkan banyak saluran tv.

Sementara, biaya berlangganan tv berbayar secara mandiri bisa mencapai ratusan ribu rupiah setiap bulan. Pelanggan bisa mendapatkan banyak saluran tv, seperti National Geograpic, AXN, Wild Life, Nickelodeon, dan saluran tv luar negeri lain yang tak bisa diperoleh tanpa berlangganan. Selain itu mendapatkan sebagian saluran tv nasional.

Pada sisi lain, biaya langganan saluran tv dari pelanggan tv berbayar lain lebih hanya p20.000/bulan. Dengan biaya itu warga bisa mendapatkan 22-24 saluran tv.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika atau Kominfo Kabupaten Wonogiri, Heru Nur Iswantoro, saat ditemui Solopos.com di kantornya, kompleks Sekretariat Daerah, Senin (14/6/2021), menyampaikan warga Kabupaten Wonogiri harus melakukan upaya lebih agar dapat menonton siaran tv.

Pasalnya, warga tak bisa mendapatkan saluran tv apabila hanya ditangkap menggunakan antena ultra high frequency atau UHF seperti pada umumnya. Hal tersebut disebabkan sinyal saluran tv nasional yang seluruhnya dipancarkan dari Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY terhalang deretan bukit di sisi barat Kabupaten Wonogiri.

“Dulu di Kecamatan Selogiri pernah bisa menangkap saluran RCTI dan saluran lain yang masuk satu grup dengan RCTI ketika stasiun pemancar tv ada di Gentan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo. Setelah pemancarnya dipindah ke Patuk enggak bisa menangkap saluran tv lagi,” ucap Heru.

Baca Juga: Prancis Vs Jerman: Deschamps Instruksikan Les Bleus Menyerang

Ada empat cara hal yang dilakukan warga agar mereka bisa menonton siara tv, yakni memasang seperangkat alat penangkap sinyal yang terdiri atas parabola dan receiver secara mandiri dengan biaya yang lebih mahal atau menerima saluran tv dari pengguna alat penangkap saluran tv lain.

Cara lainnya berlangganan tv berbayar secara mandiri atau berlangganan dari pelanggan saluran tv berbayar lain. Warga memilih satu atau lebih dari satu cara tersebut sesuai kebutuhan dan harga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya