SOLOPOS.COM - Sulami, 39, wanita Sragen berjuluk manusia kayu terbaring di ranjang saat dijenguk Camat Kedawung, Nugroho Dwi Wibowo, Senin (26/4/2021). (Istimewa-dok. Pemerintah Kecamatan Kedawung)

Solopos.com, SRAGEN -- Kondisi Sulami, 39, wanita berjuluk manusia kayu yang baru pulang dari RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen mengundang keprihatinan sejumlah donatur.

Sebagai wujud kepedulian kepada Sulami, mereka menitipkan sejumlah uang untuk meringankan beban wanita asal Dusun Selorejo Wetan, RT 31, Desa Mojokerto, Kedawung, Sragen, itu.

Camat Kedawung, Nugroho Dwi Wibowo, berkesempatan menjenguk Sulami di rumahnya pada Senin (26/4/2021). Saat itu, Sulami tengah beristirahat di kamar rumah yang dibangun oleh para donatur pada 2017 lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca juga: Suami-Istri Tokoh Agama dan Seorang Takmir Masjid Di Sragen Positif Covid-19

Nugroho juga menyampaikan bantuan sembako dan sejumlah uang yang dititipkan dari beberapa donatur. “Hb [hemoglobin] Mbak Sulami sempat turun. Muntah darah sampai dua kali [sebelum dilarikan ke rumah sakit],” ujar Nugroho kepada Solopos.com, Selasa (27/4/2021).

Nugroho sempat mengobrol dengan Susilowati, adik kandung dari Sulami. Menurut Susilowati, Sulami harus kontrol rutin setiap pekan sekali ke rumah sakit.

Kesulitan Mendapatkan Kendaraan

Namun, kadang kala ia kesulitan untuk mendapatkan kendaraan yang bisa membawa kakaknya ke rumah sakit.

“Terkadang mobil ambulans puskesmas dipakai. Saya lalu perintahkan desa untuk membantu [menyediakan kendaraan]. Terutama kalau obatnya habis,” jelas Nugroho.

Baca juga: Gara-Gara 3 Bocah Main Petasan, Kandang Sapi di Tanon Sragen Kobong

Sebelumnya diberitakan, setelah menjalani perawatan intensif selama lima hari di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen, Sulami, 39, yang berjuluk manusia kayu sudah pulang ke rumahnya, Rabu (14/4/2021).

Kabar kepulangan Sulami ke rumah itu disampaikan adik kandungnya, Susilowati. Setelah menjalani perawatan intensi selama lima hari, kondisi Sulami berangsur membaik. Hingga pada Rabu siang, dokter yang menanganinya memperbolehkan Sulami pulang.

“Mbak Sulami sudah pulang baru saja. Total habis enam kantong darah [selama lima hari dirawat]. Alhamdulillah, semua biaya perawatan termasuk pembelian kantong darah sudah dikaver oleh BPJS Kesehatan,” jelas Susilowati.

Baca juga: Bos Semut Rangrang Sragen Bebas, Ratusan Mitra Bertakbir, Berselawat, hingga Menangis

Sulami dilarikan ke rumah sakit karena kondisi kesehatannya menurun pada Jumat (9/4/2021). Sulami hanya bisa terbaring lemas di ranjang dalam beberapa hari. Oleh keluarga, Sulami akhirnya dilarikan ke rumah sakit.

Hasil pemeriksaan dokter menunjukkan ada gejala penyakit kurang darah atau anemia. “Gejalanya sakit perut sama muntah darah, eh ternyata kurang darah,” ujar Susilowati.

Sejak Minggu, kondisi kesehatan Sulami sudah mulai membaik. Ia sudah bisa diajak komunikasi oleh dokter maupun keluarga. Namun, dokter baru mengizinkan ia pulang pada Rabu siang.

Faktor Genetik

Sulami menderita penyakit yang cukup langka yakni bamboo spine atau punggung bambu. Penyakit dengan istilah medis Ankylosing Spondylitis ini diderita Sulami karena faktor genetik.

Baca juga: Bebas Dari Pidana, Bos Semut Rangrang Sragen Wajib Kembalikan Rp1,5 Triliun Uang Mitra

Penyakit bamboo spine telah membuat tulang-tulang belakang Sulami menyatu. Penyakit itu juga sudah menjalar ke tulang tangan dan kaki. Hal itu membuat anggota tubuh Sulami menjadi kaku layaknya kayu. Itu sebabnya, Sulami mendapat julukan manusia kayu.

Popok khusus orang dewasa dan tisu basah saat ini menjadi barang yang paling berharga bagi Sulami. Sulami tercatat sebagai penerima bantuan program keluarga harapan (PKH). Segala kebutuhan Sulami saat ini banyak bergantung kepada Susilowati.

Untuk menambah penghasilan, Susilowati biasa bekerja dengan berjualan cabai dan terong sementara Sulami bekerja membuat kerajinan tangan seperti gantungan kunci, dompet dan tas dari bahan dasar mote. Aneka kerajinan tangan itu biasa dibuat Sulami sambil tiduran di ranjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya