SOLOPOS.COM - Kementan memberikan Golden Certificate Award kepada Bupati Sukoharjo, Etik Suryani karena berhasil mengembangkan kelapa genjah. (Istimewa/Humas Pemkab Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO — Bupati Sukoharjo menerima penghargaan Golden Certificate Award dari Kementerian Pertanian pada Minggu (14/8/2022) atas keberhasilan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo mengembangkan kelapa genjah terbaik.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Kabupaten Sukoharjo, Bagas Windaryatno. Bagas mengomentari penghargaan tersebut.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Bagi kami DPP, penghargaan sesungguhnya adalah bagaimana petani mengalami peningkatan produksi, peningkatan pendapatan, menghargai, dan mengakui hasil kerja kami. Tetapi sebagai bentuk apresiasi dari pimpinan juga kami harapkan,” jelasnya saat ditemui Senin (15/8/2022).

Bagas mengatakan masih banyak yang harus dilakukan untuk menggapai prestasi lain. Namun yang lebih penting dari itu, lanjutnya, DPP siap bekerja lebih baik untuk kesejahteraan dan peningkatan pendapatan petani.

Ekspedisi Mudik 2024

“Karena untuk mengerjakan bidang pertanian tidak akan pernah berhenti. Dinamika selalu ada, misalnya iklim tiba tiba berubah. Kemudian, ada banjir dan lain-lain. Tetapi yang penting bagaimana caranya bisa menyelesaikan masalah di lapangan dan petani tidak dirugikan,” ujarnya.

Baca Juga : Serius Kembangkan Kelapa Genjah, Pemkab Sukoharjo Siapkan 1.000 Hektare

Dia kembali menceritakan penghargaan yang diterima Bupati Sukoharjo di Kantor Kementerian Pertanian. Bupati Sukoharjo menjadi satu-satunya kepala daerah yang menerima penghargaan karena dianggap berprestasi dalam budi daya kelapa genjah.

“Ini tidak hanya pada saat acara kemarin saja. Namun sebelum itu [Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah] APBD di Kabupaten Sukoharjo sudah mengarah ke sana,” jelasnya.

Trigger Ekonomi

Selain itu, upaya tersebut juga mendapat dorongan dari Presiden RI, Joko Widodo. Salah satunya berkat evaluasi kegiatan penanaman kelapa genjah di Soloraya. Dia berharap Sukoharjo dapat terus meraih penghargaan Presiden dari bidang pertanian.

“Kami mendapat pesan [dari Bupati Sukoharjo] agar bekerja lebih baik dan semangat. Dikawal semua kegiatan sampai benar-benar bisa menjadi trigger ekonomi bagi petani di Sukoharjo,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan DPP bakal menggarap serius pengembangan kelapa genjah di Sukoharjo. Langkah itu diambil menyusul pencanangan penanaman 110.000 batang kelapa genjah di Sukoharjo oleh Presiden Jokowi, Kamis (11/8/2022).

Baca Juga : Kembangkan 110.000 Kelapa Genjah, Petani Sukoharjo Minta Pendampingan

Hal itu disampaikan Kepala DPP Sukoharjo, Bagas Windaryatno, saat ditemui Solopos.com, Senin (15/8/2022). Bagas mengatakan telah mempersiapkan pemetaan lokasi hingga industrialisasi seperti yang diinstruksikan Presiden.

“Kami akan serius untuk menangani ini. Terkait dengan pencanangan penanaman kelapa genjah oleh Presiden RI,” kata Bagas.

“[Calon petani dan calon lokasi] CPCL-nya sudah siap namun ada arahan pak menteri dan perintah presiden ditingkatkan menjadi 1.000 hektare dengan asumsi bibit 110.000 batang maka kami segera mempersiapkan lokasi,” jelasnya Bagas.

110.000 Batang

Sebelumnya, Sukoharjo diwacanakan akan menerima 55.000 batang kelapa genjah. Namun ternyata Kabupaten Sukoharjo mendapatkan alokasi bibit 110.000 batang. Alokasi target areal penanaman seluas 1.000 hektare.

“Sebenarnya ketika kami mendapatkan alokasi 55.000 sudah kami petakan. Kalau 55.000 ada di 8 kecamatan. Sekarang kami kembangkan menjadi 12 kecamatan [seluruh kecamatan di Sukoharjo]. Meskipun di Kartasura [yang terbilang minim lahan penanaman], katakanlah, pasti ada pekarangan yang bisa dimanfaatkan,” jelasnya.

Baca Juga : Bertemu Jokowi, Petani Muda Sukoharjo Curhat Soal Listrik dan Hama Kera

Dia meyakini penanaman kelapa genjah tersebut akan berjalan sesuai target. Masih banyak lokasi pekarangan maupun hamparan tanah yang bisa difungsikan untuk tanaman kelapa genjah di Sukoharjo.

Bupati Sukoharjo menerima penghargaan itu seusai Pemerintah Indonesia menerima penghargaan dari International Rice Riset Insitute (IRRI) atau lembaga penelitian padi internasional. Indonesia dianggap telah memiliki sistem ketahanan pangan yang baik dan berhasil swasembada beras pada periode 2019-2021.

Sebagai informasi penghargaan yang bertajuk Acknowledgment for Achieving Agri-food System Resiliency and Rice Self-Sufficiency during 2019-2021 through the Application of Rice Innovation Technology diserahkan Direktur Jenderal IRRI, Jean Balie, kepada Presiden RI, Joko Widodo atau Jokowi di Istana Negara Jakarta, Minggu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya