SOLOPOS.COM - Ilustrasi sawah di desa. (Solopos/dok)

Solopos.com, SUKOHARJO – Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Sukoharjo menggagas program gerakan membangun petani milenial atau Gerbang Tani guna mengatasi permasalahan regenerasi petani. Saat ini, pemerintah tengah merancang regulasi yang mengatur regenerasi petani menuju modernisasi pertanian.

Kepala DPP Sukoharjo, Bagas Windaryatno, mengatakan regenerasi petani menjadi permasalahan krusial jangka panjang termasuk di Sukoharjo. Padahal, Sukoharjo menjadi salah satu lumbung padi yang diandalkan di Jawa Tengah. Pemerintah harus bersinergi dengan organisasi petani untuk menumbuhkan ketertarikan kalangan pemuda terhadap pertanian.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Data yang saya himpun, jumlah petani berusia di atas 45 tahun sekitar 93 persen. Artinya, lima tahun-10 tahun mendatang, mereka sudah tak bisa menjalankan usaha tani. Lantas siapa yang akan meneruskan usaha tani untuk meningkatkan produksi padi,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com di Mojolaban, Rabu (30/3/2022).

Baca juga: Wow! Sawah IP 400 Sukoharjo Hasilkan 45.422 Ton Gabah dalam 3 Bulan

Mantan Camat Grogol itu tak memungkiri kalangan pemuda kurang tertarik menggeluti pertanian. Mereka lebih berminat bekerja di pusat perbelanjaan, toko modern maupun pabrik. Padahal, prospek sektor pertanian memiliki cukup menjanjikan pada masa mendatang.

Apabila kaum milenial tertarik terhadap pertanian, lanjutnya, dipastikan melahirkan wirausaha muda pertanian yang bisa memberikan kontribusi positif dalam menjaga ketahanan pangan.

Memahami Teknologi Pertanian

Pengembangan pertanian modern membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan memahami teknologi informasi. Para pemuda bakal dikenalkan proses bercocok tanam mulai dari mengolah sawah hingga memasarkan hasil panen. Mereka juga bisa belajar mengenai pengembangan agrowisata dengan mengkombinasikan pertanian dan wisata.

“Kami berupaya mendorong para pemuda menjadi petani milenial yang mampu memanfaatkan teknologi canggih serta berinovasi dalam mengembangkan produk unggulan,” kata dia.

Baca juga: Ini Pemicu Kebakaran Warung Bakso di Mayang Sukoharjo

Kaum milenial bisa mengeksplorasi minatnya dengan kegiatan budi daya tanaman atau perikanan. Mereka mendapatkan penghasilan saat masa panen. Hal ini bisa ditularkan kepada para pemuda lainnya sehingga mereka juga berminat terjun ke sektor pertanian.

Saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo tengah merancang regulasi yang mengatur upaya meregenerasi petani di Kabupaten Jamu. “Kami bakal siapkan regulasi untuk mengatur hal itu. Mungkin bisa berupa peraturan bupati (perbup),” papar dia.

Kepala Bidang (Kabid) Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Hadi Pramono, mengatakan upaya pemerintah mendorong pemuda terjun ke sektor pertanian diawali dengan kegiatan focus group discussion (FGD) di Pendapa Graha Satya Praja (GSP) di kompleks Gedung Setda Sukoharjo pada Kamis (31/3/2022). Kegiatan itu bakal diikuti perwakilan kelompok karang taruna tani dan sejumlah organisasi yang bergerak di bidang pertanian.

Baca juga: Pemkab Sukoharjo Susun Ulang Masterplan Pengembangan Waduk Mulur

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya