SOLOPOS.COM - Ketua Yayasan Bung Karno, Guruh Soekarnoputra, memberikan sabutan saat acara Beri Aku Sepuluh Pemuda Festival 2022 di area Patung Obor Flyover Manahan Solo, Minggu (21/8/2022) malam. (Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO — Putra proklamator RI Bung Karno, Guruh Soekarnoputra, menegaskan penulisan nama ayahandanya yang benar adalah Sukarno, bukan Soekarno. Ia menyebut selama ini banyak kalangan masyarakat yang keliru dalam penulisan nama tersebut.

Pernyataan itu dia sampaikan saat acara Beri Aku Sepuluh Pemuda Festival 2022 di area Patung Obor Flyover Manahan Solo, Minggu (21/8/2022) malam. “Saya ini Ketua Yayasan Bung Karno. Ada pesan Bung Karno yang penting, tapi tidak banyak masyarakat yang tahu, adalah cara menulis nama Soekarno. Orang nulis Soekarno seperti yang sekarang itu adalah salah,” ungkap Guruh.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dia mengatakan Bung Karno pernah berpesan untuk penulisan namanya agar mengikuti ejaan bahasa Indonesia yang benar. “Kita kenal huruf U ya U, bukan OE yang merupakan ejaan Belanda. Menulis Soekarno ya harusnya Sukarno,” katanya.

Lebih parah lagi, Guruh mengatakan penulisan nama Bandara Soekarno Hatta di Jakarta. Nama bandara itu ada yang menafsirkan bahwa Soekarno Hatta adalah nama satu orang. Sebab di naskah proklamasi ditulis nama Soekarno Hatta.

“Banyak generasi muda mengira nama Bung Karno adalah Soekarno Hatta. Padahal itu dua orang, Bung Karno dan Bung Hatta. Yang satu presiden pertama, satunya wapres pertama. Banyak anak muda mengira Soekarno bin Hatta,” urainya.

Baca Juga: Asyik, Ada Gambar Soekarno-Jokowi & Super Hero di Dinding FO Manahan Solo

Tanda Tangan

Guruh meminta anak-anak muda yang datang di acara Beri Aku Sepuluh Pemuda Festival 2022 menyebarkan cara penulisan yang benar untuk nama Bung Karno. Caranya bisa dengan menjelaskan lisan maupun melalui media sosial (medsos).

Guruh menjelaskan dalam buku Otobiografi Sukarno yang diterbitkan Yayasan Bung Karno ada tulisan pesan dari Bung Karno. Tulisan itu terletak di halaman 32, yang menyebutkan bahwa penulisan nama Soekarno yang benar yaitu Sukarno.

“Waktu di sekolah tanda tanganku dieja Soekarno, mengikuti cara Belanda. Setelah Indonesia merdeka aku perintahkan semua OE ditulis kembali jadi U. Nama Soekarno sekarang ditulis menjadi nama Sukarno,” tuturnya membacakan kutipan Bung Karno dalam buku tersebut.

Baca Juga: Nyentrik, Wawali Solo Bergaya ala Bung Karno di Pawai Pembangunan 2022

Namun untuk tanda tangan Soekarno tidak berubah, karena tidak mudah mengubahnya saat sudah berusia 50 tahun. “Tidak mudah mengubah tanda tangan di usia 50 tahun, sehingga dalam hal tanda tangan aku masih menulis Soe,” imbuhnya melanjutkan membaca.

Merujuk pesan dari ayahandanya itu, Guruh menegaskan ia tidak mengada-ada terkait penulisan nama Soekarno yang benar. “Jadi saya tidak mengada-ada, ini adalah permintaan Soekarno ke rakyat Indonesia,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya