SOLOPOS.COM - Sukarelawan dan tenaga kesehatan melakukan simulasi uji klinis vaksin Covid-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat, Kamis (6/8/2020). (Bisnis-Rachman)

Solopos.com, BANDUNG — Seorang sukarelawan yang telah disuntik vaksin Sinovac terinfeksi virus corona jenis baru pemicu Covid-19 sepulang dari Semarang. Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19, Kusnandi Rusmil mengungkapkan kronologis sukarelawan tersebut sampai terinfeksi virus corona.

Setelah mendapatkan suntikan (tidak diketahui vaksin atau plasebo) pertama, yang bersangkutan bepergian ke luar kota. Pada kunjungan berikutnya, sukarelawan itu secara klinis dinyatakan sehat dan diberikan suntikan kedua.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

PNS di Sumsel Galang Dana & Rela Dinikahi demi Lunasi Utang

“Keesokan harinya, sukarelawan menjalani program pemeriksaan swab nasofaring dari Dinkes karena ada riwayat ke luar kota. Oleh petugas dilakukan pengambilan bahan dari apus hidung dan kemudian dikirimkan ke laboratorium BSL2 [Dinas Kesehatan] dengan hasil positif. Hasil yang positif tersebut harus disampaikan kepada yang bersangkutan,” jelas Kusnandi, Kamis (10/9/2020).

Positif & Diisolasi

Kemudian, lanjut Kusnandi, terhadap orang dengan hasil usap hidung positif itu dilakukan isolasi mandiri. Dilakukan pula program pemantauan secara ketat setiap harinya terhadap sukrelawan penguji vaksin untuk virus corona jenis baru itu. Selama sembilan hari pemantauan, sukarelawan itu dalam kondisi baik.

“Hasil pemeriksaan apus hidung positif bukan berasal dari tim penelitian tapi hasil dari program pemeriksaan swab nasofaring oleh pemerintah dan perlu dilanjutkan dengan pengawasan ketat. Selama sembilan hari pengawasan kondisi yang bersangkutan dalam keadaan baik,” paparnya.

Tak Hanya Yopie Latul, Para Selebritas Ini Juga Terbunuh Covid-19

Kusnandi menjelaskan dalam uji klinis virus corona itu, pihaknya mengelompokkan dua jenis sukarelawan, yaitu sukarelawan yang mendapat plasebo, dan yang mendapat vaksin. Namun, pihak penguji tidak akan mengetahui mana yang mendapat plasebo dan mana yang mendapat vaksin, karena pemilihan dilakukan secara acak. .

“Semua sukarelawan wajib menerapkan protokol pencegahan yang sudah dianjurkan pemerintah. Para sukarelawan ini masih akan dipantau kesehatannya selama 6 bulan pascasuntikan terakhir,” jelasnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya