SOLOPOS.COM - Para sukarelawan dari sejumlah organisasi rescue yang tergabung dalam Tim Kamboja Covid-19 Kabupaten Sragen melakukan upacara bendera di tengah permakaman umum sembari menunggu jenazah datang di Dukuh Katukan, Desa Puro, Karangmalang, Sragen, Selasa (17/8/2021).(Istimewa/Sukarelawan)

Solopos.com, SRAGEN--Para sukarelawan Tim Kamboja Covid-19 Sragen sebanyak 15 orang secara spontanitas menggelar upacara bendera di sela-sela menunggu jenazah di permakaman umum Katukan, Desa Puro, Karangmalang, Sragen, Selasa (17/8/2021).

Upacara spontanitas itu dilakukan untuk peringatan Hari Kemerdekaan RI. Upacara spontanita itu dilakukan para sukarelawan dari SAR Poldes, Rescue Ganefo, Rescue RAPI, IOF Rescue, FKPPI, dan Gercep Rescue.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu sukarelawan, Alfyan Rendi Prasetyo, menyampaikan upacara Hari Kemerdekaan spontanitas itu dilakukan sekitar pukul 10.00 WIB dengan melaksanakan penghormatan kepada Sang Saka Merah Putih.

“Kami melakukan upacara itu untuk mengenang dan menghargai jasa para pahlawan yang berjuang mengorbankan jiwa dan raga untuk kemerdekaan Indonesia. Kami berdoa di Hari Kemerdekaan ini, Indonesia segera terbebas dari Covid-19. Semoga Covid-19 hilang sehingga taka da kasus positif dan kematian warga akibat Covid-19 lagi,” ujarnya.

Baca Juga: PPKM Level 4 Sragen Diperpanjang Sampai 23 Agustus, Objek Wisata Boleh Buka

Anggota sukarelawan Rescue RAPI, Gunaryadi Hanung Hananto, juga ikut serta dalam upacara tersebut menyampaikan upacara itu dilakukan tanpa direncana. Sambil menunggu jenazah datang, kata dia, sukarelawan punya ide untuk upacara.

“Akhirnya mengambil bendera dan kami menghormat bendera bersama-sama. Ya, itu dilakukan di tengah permakaman umum Katukan, Puro. Jadi tidak direncana. Kami justru berencana main bola sambil pakai hazmat tetapi karena kesibukan sehingga tidak bisa,” ujar Gunaryadi saat berbincang dengan Solopos.com di Posko RAPI Nglangon, Sragen, Selasa siang.

Dia menerangkan setelah dari Katukan tim bergeser pemakaman jenazah dengan protokol kesehatan ke Mojorejo, Karangmalang. Di hari yang sama, Gunaryadi bersama sukarelawan lainnya juga memakamkan jenazah pasien Covid-19 di wilayah Kroyo, Karangmalang. “Pemakaman jenazah Covid-19 masih ada tetapi tidak sebanyak bulan-bulan lalu,” ujarnya.

Baca Juga: HUT RI, Pedagang Pasar Bunder Sragen Kompak Pakai Seragam SD Saat Layani Pembeli

Tidak Meminta Bayaran

Dia menerangkan pengalaman memakamkan jenazah pasien Covid-19. Sebelum memakamkan biasanya mereka survei lokasi untuk memastikan kondisi tanah berlempung atau tidak sehingga bisa mengantisipasi dengan peralatan yang dibutuhkan. Dalam memakamkan jenazah Covid-19, Gunaryadi dan sukarelawan lainnya menggunakan bambu atau tali dadung untuk menurunkan peti jenazah.

“Dulu pernah dapat jenazah yang tinggi besar. Lebar petinya sampai 140 cm dan panjang peti sampai 200 cm. Peti itu diangkat delapan orang saja masih keberatan. Dengan usaha maksimal akhirnya bisa dimakamkan dengan baik,” ujarnya.

Gunaryadi menjadi sukarelawan pemakaman jenazah Covid-19 itu tidak meminta bayaran karena niatnya untuk menebus dosa. Dia mengakui banyak dosa yang dilakukan sewaktu muda. Saat menjadi sukarelawan pun, Gunaryadi juga didukung istrinya, Heni Hastuti, yang berangkat dari sukarelawan FKPPI Sragen.

Baca Juga: Lahir 17 Agustus, Balita di Sragen Diberi Nama Putri Merah Putih

“Dengan seringnya menangani pemakaman jenazah Covid-19, Gunaryadi sampai hafal ciri-ciri jenazahnya dan gejalanya. Dari pengalaman yang dialami, Gunaryadi melihat gejala Covid-19 varian delta yang paling ganas.

“Biasanya gejalanya lambung dulu atau diare, kemudian ke tulang yang tidak enak baru sesak nafas. Kalau sudah kena varian delta ini 90% tidak berharap kecuali kalau sudah vaksin. Mereka yang sudah vaksin rata-rata bisa lewat Covid-19,” ujarnya.

Dalam memakamkan jenazah, Gunaryadi tidak mengenal waktu, siang atau malam. Bahkan memakamkan saat dinihari pun dilakoni dan pulang sudah pagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya