SOLOPOS.COM - Petugas dari Balkesmas Klaten mengecek petugas loket Grojogan Sewu di pos kesehatan yang berada di dekat loket masuk Grojogan Sewu pada hari pertama libur panjang, Rabu (28/10/2020). (Espos/Sri Sumi Handayani)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Sebanyak 11 wisatawan dan penjaga loket di kawasan wisata Grojogan Sewu, Tawangmangu, Karanganyar jalani rapid test pada hari pertama libur panjang, Rabu (28/10/2020). Untunglah hasilnya reaktif.

Wisatawan itu menjalani rapid test karena suhu tubuh mereka di atas 37 derajat Celsius. Di sisi lain, petugas penjaga loket Grojogan Sewu mengikuti rapid test karena bagian dari upaya penerapan protokol kesehatan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Rapid test Covid-19 dilaksanakan oleh sepuluh petugas dari balai kesehatan masyarakat (Balkesmas) Klaten, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karanganyar, dan Puskesmas Tawangmangu. Mereka membuka pos kesehatan di dekat pintu satu Grojogan Sewu, Tawangmangu mulai pukul 08.00 WIB hingga 16.00 WIB atau sesuai jam operasional objek wisata.

Update Covid-19 Karanganyar: Kontak Erat dan Klaster Rumah Tangga Mendominasi

Mereka bekerja sama dengan petugas loket menyaring pengunjung yang hendak masuk objek wisata. Koordinator tim dari Balkesmas Klaten, Juli Santoso, menyampaikan wisatawan yang mengikuti rapid test adalah yang suhu tubuhnya di atas 37 derajat Celsius.

"Perintah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng mengantisipasi persebaran Covid-19 pada libur panjang terutama 28 Oktober sampai 1 November. Kami diminta memantau gerakan masyarakat di tempat rekreasi dan berkumpul orang," kata Juli di sekitar pos kesehatan, Rabu.

Penyisiran dilanjutkan pada pengunjung lanjut usia. Juli berpendapat masyarakat dalam kategori lanjut usia rentan terhadap persebaran Covid-19. Screening di pos kesehatan meliputi apakah memiliki gejala lain. Seperti penyakit kronis diabetes, jantung, dan lain-lain, ibu hamil, bepergian ke tempat zona merah Covid-19, dan lain-lain.

Libur Panjang, Pengunjung Grojogan Sewu Karanganyar Bakal Dites Covid-19

Dia membawa 500 alat rapid test Covid-19. "Rapid test dilakukan secara acak. Kami mencari orang-orang yang berpotensi. Target kami 10% dari total pengunjung. Pengecekan ini supaya mereka nyaman. Rata-rata mereka memahami tujuan itu dan kooperatif," jelas dia.

Kurangi Kekhawatiran Wisatawan

Sementara itu, Direktur PT Duta Indonesia Djaya, Sukirdi, mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng menyelenggarakan rapid test Covid-19 di Grojogan Sewu. Menurut dia, program tersebut dapat mengurangi kekhawatiran wisatawan Grojogan Sewu.

"Kami beruntung. Dengan adanya program ini, wisatawan yang mau masuk sudah aman. Ke depan semoga tidak ada masalah," kata dia saat berbincang dengan wartawan, Rabu.

Posko Covid-19 Desa Klodran Terbaik Ke-6 Se-Karanganyar, Ingatkan Pentingnya Jogo Tonggo

Sukirdi menegaskan pengelola Grojogan Sewu menerapkan protokol kesehatan terhadap semua wisatawan. Pantauan Solopos.com, petugas yang berjaga di dekat pintu loket mengecek suhu tubuh pengunjung satu demi satu. Setelah itu, mereka diarahkan untuk mencuci tangan pada tempat cuci tangan yang telah disediakan.

"Paling utama protokol kesehatan. Jangan sampai terjadi persebaran Covid-19 di Grojogan Sewu. Yang rugi bukan hanya kami tetapi juga masyarakat. Di loket kami sediakan hand sanitizer. Di dalam kawasan disiapkan tempat cuci tangan di beberapa tempat. Penjual di dalam kompleks Grojogan Sewu juga mengenakan alat pelindung diri," tutur dia.

Sukirdi menceritakan bahwa petugas akan memastikan pengunjung mengenakan masker saat hendak masuk ke kompleks objek wisata. Apabila pengunjung tidak membawa masker, petugas akan mengarahkan pengunjung membeli masker di sekitar objek wisata.

Ingatkan Warga Terapkan 3M, Satgas Covid-19 Desa Klodran Karanganyar Keliling Pakai Mobil

"Kalau dulu, awal pandemi atau satu bulan pertama setelah kami diizinkan buka [3 Juli 2020], kami siapkan masker gratis. Tetapi setelah itu ya kami persilakan pengunjung tertib memakai masker. Kalau lupa, ada pegadang yang menyediakan. [Grojogan Sewu] kawasan wajib masker. Sesuai arahan pemerintah," ujar dia.

Kunjungan Wisatawan Anjlok

Ditanya persiapan Grojogan Sewu menghadapi lonjakan pengunjung selama libur panjang ini, Sukirdi mengaku tidak mempersiapkan hal khusus. Dia malah menyebut pengunjung Grojogan Sewu merosot mencapai 50% dari sebelum pandemi.

"Hari biasa sebelum pandemi itu bisa 300 orang sampai 400 orang. Sabtu bisa mencapai 1.000-an orang. Minggu dan hari libur mencapai 3.000 orang hingga 4.000 orang. Kalau sekarang ya separo saja. Soal kebersihan kawasan sudah rutin. Karyawan standby," jelasnya.

Jumat, Tes Swab Massal Digelar di Terminal Tawangmangu

Grojogan Sewu masih menerapkan pembatasan waktu berkunjung wisatawan di dalam kompleks Grojogan Sewu. Setiap rombongan hanya diperbolehkan berkunjung selama dua jam. Dia mengaku memiliki tim yang bertugas berkeliling untuk mengawasi pengunjung. "Kalau rombongan besar itu malah tertib karena mereka kan berkunjung di satu objek wisata itu terbatas waktu. Berbeda kalau keluarga. Mereka bisa menggelar tikar di dalam Grojogan Sewu. Ada petugas yang menyisir pengunjung."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya