SOLOPOS.COM - Tugu adipura di simpang lima atau Proliman Sukoharjo, Rabu (14/7/2021). (Solopos-R Bony Eko Wicaksono)

Solopos.com, SUKOHARJO — Sejarah berdirinya Kabupaten Sukoharjo di Provinsi Jawa Tengah tak dapat dipisahkan dengan keberadaan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Kala itu, keraton membentuk beberapa kawedanan seperti Bekonang, Kartasura dan Sukoharjo. Pemerintahan kawedanan dipimpin oleh wedana.

Pada 15 Juli 1946, tiga kawedanan itu membentuk kabupaten baru yakni Kabupaten Sukoharjo agar dapat menjalankan roda pemerintahan secara bersama. K.R.M.T. Soewarno Honggopati Tjitrohoepojo ditunjuk sebagai bupati pertama yang memimpin wilayah Sukoharjo. Secara geografis, wilayah administratif Sukoharjo bagian utara berbatasan langsung dengan Kota Solo. Sementara bagian selatan berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Wonogiri.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Nama Sukoharjo dalam Bahasa Jawa berasal dari suka dan harja. Suka memiliki makna bumi yang selalu senang atau gembira. Sedangkan harga bermakna raharja atau makmur.

Baca juga: Dilarang Selfie di Jembatan Gantung Tambakboyo Sukoharjo! Ini Sebabnya

Selain sejarah dan beragam potensi unggulan, Sukoharjo juga memiliki julukan yang kerap digunakan masyarakat setempat. Berikut fakta menarik julukan Kabupaten Sukoharjo yang dihimpun Solopos.com, Kamis (10/2/2022):

1. Kota Makmur

Makmur merupakan slogan Kabupaten Sukoharjo yakni kepanjangan dari Maju Aman Konstitusional Mantap Unggul Rapi. Bahkan ada langgam Sukoharjo Makmur yang setiap hari diputar di setiap kantor instansi pemerintahan di Sukoharjo. Gending tersebut menjadi salah satu potensi budaya Sukoharjo

2. Kabupaten Jamu

Sukoharjo memiliki sentra industri jamu di wilayah Desa Nguter, Kecamatan Nguter. Sebagian besar perajin jamu merantau ke luar daerah sebagai pedagang jamu keliling. Di wilayah itu terdapat Pasar Jamu Nguter yang menjadi pusat transaksi jual beli jamu antara pedagang dengan pembeli.

Pada 2015, Sukoharjo ditetapkan sebagai Kabupaten Jamu. Pendeklarasian Sukoharjo sebagai Kabupaten Jamu dilakukan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani di Alun-alun Kabupaten Sukoharjo, Rabu (1/4/2015).  Hal ini ditindaklanjuti dengan pencanangan Sukoharjo sebagai destinasi wisata jamu pada 2019. Pencanangan dilakukan oleh Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani, dengan pemukulan gong di halaman Gedung Setda Sukoharjo, Senin (18/3/2019).

Baca juga: Buka Lagi, Wisata Batu Seribu Sukoharjo Masih Sepi Pengunjung

3. Kota Tekstil

Mayoritas industri yang berkembang di Sukoharjo adalah tekstil dan garmen. Banyak perusahaan tekstil berskala kecil hingga besar di Sukoharjo seperti PT Sri Rejeki Isman (Sritex) Tbk, PT Delta Merlin Dunia Textile, PT Batik Keris, PT Tyfountex Indonesia. Pada Rabu (20/7/2011), Bupati Sukoharjo saat itu yakni Wardoyo Wijaya menyatakan perkembangan industri tekstil di Sukoharjo yang pesat membuat imej Sukoharjo sebagai Kota Tekstil.

4. Kota Gamelan

Sebagian gamelan Jawa yang tersebar di setiap daerah merupakan buatan para perajin di Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo. Dahulu, produk kerajinan gamelan Jawa diekspor ke Belanda, Belgia, dan Amerika Serikat. Di Indonesia, hanya beberapa daerah yang memiliki sentra kerajinan gamelan Jawa termasuk di Sukoharjo.

Penetapan gamelan menjadi warisan budaya tak benda (WBTB) oleh United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada 15 Desember 2021 membangkitkan kembali harapan para perajin di Wirun. “Penetapan gamelan sebagai WBTB menjadi momentum perajin gamelan untuk bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19. Saatnya, kerajinan gamelan Jawa kembali menjadi pusat perhatian di sektor pariwisata,” kata Kepala Desa Wirun, Erry Suseno Wibowo, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (19/12/2021).

Baca juga: Jos! Dosen Univet Sukoharjo Pakai Baju Adat Jawa demi Nguri-Uri Budaya

5. House of Souvenir

Sukoharjo mempunyai branding pariwisata The House of Souvenir sejak 2009 silam. Branding pariwisata itu mempromosikan dan mengangkat berbagai produk kerajinan lokal seperti kerajinan rotan, gamelan Jawa, dan beragam jenis jenang. “Produk lokal itu menjadi kekuatan dan daya tarik pariwisata di Sukoharjo,” kata Plt Kepala Seksi Pariwisata Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo, Heri Prasetyo, Kamis (10/2/2022).

6. Kabupaten Pramuka

Pada Senin (3/9/2012) lalu, Bupati Sukoharjo saat itu, Wardoyo Wijaya, mencanangkan Sukoharjo menjadi kabupaten pramuka. Hal itu dia sampaikan saat menjadi pembina upacara HUT ke-51 Gerakan Pramuka di Lapangan Jombor, Desa Bendosari, Sukoharjo. Dia lalu membuat kebijakan penggunaan seragam pramuka di hari tertentu bagi semua pegawai di lingkungan Pemkab Sukoharjo.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya