SOLOPOS.COM - Pekerja menyelesaikan pembangunan jembatan kayu Waduk Cengklik, Boyolali, yang sudah viral di media sosial, Selasa (7/2/2023). (Solopos/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Jembatan kayu Waduk Cengklik, Boyolali, akhir-akhir ini viral setelah diunggah beberapa influencer di media sosial. Salah satunya akun Instagram @soloinfo pada Jumat (3/2/2023).

Meski belum kelar dibangun, jembatan yang melewati tiga desa di dua kecamatan itu kini jadi ramai dikunjungi wisatawan. Pengunjung mengakses jembatan kayu itu melalui Dukuh Jayan, Desa Senting, Kecamatan Sambi, Boyolali.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Waktu tempuh menuju lokasi dari Bandara Adi Soemarmo sekitar 20 menit. Dari bandara bisa menuju ke arah barat. Sesampainya di lampu merah Mangu belok ke arah utara menelusuri jalan tanpa belok-belok sampai SDN 1 Senting di kanan jalan kemudian belok ke kiri.

Di sana akan ada gapura penanda Desa Senting. Dari sana masih lurus terus, lalu ada gapura penanda Dukuh Jayan. Masuk lurus terus hingga ada Makam Jayan di kanan jalan, langsung belok kiri di jalan menurun. Pengunjung akan sampai di jembatan kayu Waduk Cengklik, Wonogiri, yang viral tersebut.

Selain dari arah Bandara Adi Soemarmo, pengunjung juga bisa mengakses jembatan dari pintu masuk Waduk Cengklik ke arah barat sampai RSI Banyubening kemudian masuk ke kanan. Lurus terus sampai kompleks pemakaman Jayan belok ke kanan jalan menurun menuju lokasi.

Paling mudah, untuk pengunjung bisa mencari Warung Mbah Rah di Google Maps. Warung tersebut terletak di dekat lokasi jembatan kayu. Dari Warung Mbah Rah, pengunjung bisa berjalan kaki mendekati area Waduk Cengklik melewati jembatan bambu.

Jembatan kayu yang viral berada di sebelah kanan seusai melewati jembatan bambu. Salah satu pengelola parkir di area Waduk Cengklik Dukuh Jayan, Boyolali, Mbah Rah, mengatakan jembatan kayu yang viral tersebut telah ramai didatangi wisatawan.

Pembangunan Sudah Jalan 7 Bulan

Mbah Rah mengungkapkan banyak pengunjung yang datang untuk membuat video jembatan kayu tersebut. Beberapa pengunjung, tutur dia, berasal dari Solo, Semarang, Klaten, dan lain-lain. Padahal, ia menjelaskan jembatan kayu tersebut belum selesai dibangun dan belum diresmikan.

“Pas ramai itu hari Sabtu-Minggu, apalagi sore. Kalau hari biasa paling sepeda motor enggak ada 10 yang parkir, kalau hari-hari ramai bisa lebih dari Rp150.000, kalau di tempat saya. Enggak tahu yang lain. Parkir di tempat saya kan Cuma Rp2.000 per motor, jadi pengunjungnya lumayan banyak,” jelas dia saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (7/2/2023).

Berdasarkan pantauan Solopos.com di lokasi, sepeda motor tidak bisa langsung menuju lokasi jembatan kayu. Sepeda motor harus diparkir di area pinggir Waduk Cengklik, Dukuh Jayan. Kemudian, pengunjung harus berjalan kaki melewati jembatan bambu dengan panjang sekitar dua meter dan lebar 30 centimeter.

Jembatan kayu tepat berada di pinggir Waduk Cengklik area Dukuh Jayan, Desa Sambi. Di sana terlihat beberapa pekerja sedang menghaluskan kayu-kayu di jembatan. Tak hanya pekerja, banyak juga orang yang memancing.

Salah satu pekerja, Sutimin, mengungkapkan proyek tersebut sudah berjalan sekitar tujuh bulan. Proyek jembatan kayu tersebut, katanya, akan mengenai Waduk Cengklik di tiga desa yaitu Sobokerto dan Ngargorejo di Kecamatan Ngemplak dan Senting di Kecamatan Sambi.

“Kalau yang video viral itu tepatnya di sini, di Dusun Jayan. Kalau yang di Ngargorejo sama Sobokerto enggak bisa masuk kayaknya. Di sini yang bisa,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya