SOLOPOS.COM - Proses pengerukan lubang luweng di Dusun Dompol, Desa Petirsari, Kecamatan Pracimantoro, Wonogiri, Rabu (3/2/2021). (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI – Mulut luweng yang dicari di Desa Joho, Kecamatan Pracimantoro, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, belum juga ditemukan. Padahal proses pencarian dilakukan berdasarkan arahan dari orang pintar atau sesepuh desa setempat.

Hal tersebut disampaikan Kades Joho, Samrawi, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (14/2/2021). Ia mengatakan, titik atau lokasi pencarian luweng didasarkan pada perkataan para orang tua atau sesepuh di desa setempat. Hingga saat ini belum ada alat modern untuk mendeteksi keberadaan mulut luweng di Joho Kidul, Pracimantoro yang hilang itu. Sehingga proses pencariannya cukup sulit dilakukan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Samrawi mengatakan pencarian mulut luweng di wilayahnya berjalan lancar. Hanya saja ketika turun hujan, proses pencarian dihentikan.

“Kendalanya berpacu dengan hujan itu saja. Jika hujan reda bekerja lagi. Selain itu juga diimbangi dengan menyedot air hujan menggunakan disel,” ujar dia.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca juga: Hilang Misterius, Orang Pintar Dikerahkan Cari Luweng di Pracimantoro Wonogiri, Hasilnya?

Jumlah Luweng

Menurut dia, jumlah luweng di Desa Joho cukup banyak, setiap dusun mempunyai luweng. Namun, posisi atau tempatnya menyebar, ada yang berada di sekitar permukiman warga, pekarangan, dan ladang. Yang pasti lokasinya berada di cekungan atau daerah paling rendah dari area sekitarnya.

Adapun diameter mulut luweng di Joho Kidul, Pracimantoro ini bervariasi, mulai dari 50 centimeter hingga satu meter. Tergantung situasi dan kondisi awalnya.

Lokasi luweng di setiap dusun juga bervariasi, ada yang langsung di permukiman, ada juga yang berjarak 500 meter dari permukiman.

“Sebenarnya luweng yang berfungsi di Joho itu banyak. Yang saat ini dicari itu kan yang hilang serta sudah tidak berfungsi dan menyebabkan banjir. Kalau luweng sudah ditemukan, otomatis air hujannya bisa cepat terserap dan tidak mengakibatkan banjir,” kata Samrawi.

Baca juga: Petani di Jatipuro Karanganyar Ditemukan Meninggal Membusuk di Rumah

Dia menambahkan, pencarian mulut luweng di Joho Kidul, Pracimantoro, dimulai sejak Jumat (5/2/2021). Pada Sabtu (13/2/2021), pencarian dilakukan di lokasi atau titik lain, namun masih di area yang sama. Karena sudah delapan hari pencarian berlangsung, mulut luweng itu tidak juga ditemukan.

“Selama delapan hari itu kedalaman yang dikeruk menggunakan alat berat sudah mencapai delapan meter, namun belum ada tanda-tanda adanya mulut luweng. Sehingga diputuskan untuk pindah lokasi. Tidak jauh dari titik sebelumnya, berdekatan hanya berjarak satu meter,” ungkap dia.

Baca juga: Kades Karangtengah Wonogiri Keberatan Dinonaktifkan

Fungsi Luweng

Sebagai informasi, luweng merupakan sumur di dalam gua, khususnya di pegunungan berkapur. Dalam ilmu geomorfologi, luweng merupakan bentang lahan di wilayah bukit karst. Luweng berfungsi sebagai penampung air, sehingga sangat perlu dilestarikan untuk menanggulangi bencana banjir.

Sayangnya, selama ini masih banyak masyarakat yang belum mengetahui fungsi luweng. Padahal, luweng merupakan wilayah resapan air yang terbentuk secara alami. Tetapi akibat ketidaktahuan masyarakat, lubang tadah air ke jalur perut Bumi ini sering kali beralih fungsi sebagai tempat sampah. Alhasil, pihak BPBD Wonogiri begitu giat melakukan patroli luweng, apalagi di musim penghujan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya