SOLOPOS.COM - Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hemas (tengah) saat membuka Pasar Rakyat Jogja Gumregah di lahan bekas kampus STIEKer, Jalan Parangtritis, Kalurahan Bangunharjo, Kapanewon Sewon, Bantul, Minggu (18/9/2022). - Istimewa

Solopos.com, BANTUL — Perayaan Sekaten di Yogyakarta tahun ini tidak digelar karena ada proyek revitalisasi Alun-alun Utara. Sebagai gantinya, digelar Pasar Rakyat Jogja Gumregah yang berada di bekas kampus STIEKER, Jalan Parangtritis, Kalurahan Bangunarjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul.

Gusti Kanjeng ratu (GKR) Hemas secara resmi membuka Pasar Rakyat Jogja Gumregah itu pada Minggu (18/9/2022) sore. GKR Hemas menilai kegiatan tersebut bisa mengobati kerinduan masyarakat terhadap pasar malam Sekaten yang tahun ini tak digelar karena ada proyek revitalisasi.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

“Untuk semua orang yang kangen Sekaten yang dulu sangat ramai, tentunya Pasar Rakyat Jogja Gumregah ini menjadi gantinya,” kata Hemas, Senin (19/9/2022).

Pasar rakyat ini bakal digelar selama sebulan mulai 16 September hingga 16 Oktober 2022. Pasar malam tersebut terselenggara atas upaya berbagai pihak, seperti Sekber Keistimewaan, Altar Ria Production, Perkumpulan Pengusaha Pasar Malam. Kegiatan itu disponsori Ajaib Group yang merupakan salah satu unicorn fintech investasi.

Baca Juga: Pulang Kerja, Penjaga Sekolah di Gunungkidul Dilempar Celurit Sekelompok Orang

Di Pasar Rakyat Jogja Gumregah ini diisi puluhan wahan permainan seperti tong stan, rumah hantu, ombak banyu, dan lainnya. Bukan hanya itu, di pasar malam itu juga ada 250 stan aneka produk mulai kuliner fesyen, thrift, otomotif, mebel, start up, tanaman, dan aneka satwa. Di gelaran pasar malam ini juga ada makanan khas perayaan Sekaten seperti nasi gurih dan telur merah.

Bukan hanya itu, dalam gelaran Pasar Rakyat Jogja Gumregah ini juga ada 150 kelompok kesenian yang tampil setiap sore hingga malam di panggung rakyat, mulai dari selawatan, hadrah, ketoprak, karawitan, campursari, jatilan, tari, keroncong, drama, dan lainnya. Konsep pasar rakyat ini dirancang seperti laiknya pasar malam perayaan Sekaten.

Hemas menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang datang ke Pasar Rakyat Jogja Gumregah, baik sebagai konsumen, pelaku UMKM, maupun pengisi stan-stan kuliner khas Jogja.

Baca Juga: Tak Berizin & Berdiri di Tanah Kas Desa, Kafe di Caturtunggal Sleman Disegel!

Menurutnya pasar rakyat adalah simbol kebersamaan rakyat dengan pemerintah dan rakyat dengan Keraton Jogja.

“Dengan pasar rakyat ini, kita juga bisa melihat, merasakan dan ikut berpartisipasi dalam semangat gotong royong, dan juga Persatuan Indonesia,” kata Hemas.

Koordinator Umum Pasar Rakyat Jogja Gumregah, Widihasto Wasana Putra mengucapkan terima kasih atas kehadiran GKR Hemas di pasar rakyat. Kedatangan GKR Hemas diakuinya  memiliki makna penting membesarkan semangat para pelaku usaha kecil.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Pasar Rakyat Jogja Gumregah Jadi Pengobat Rindu akan Sekaten

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya